Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa di Paris pada Kamis, 4 September 2025, untuk membahas jaminan keamanan bagi Ukraina. Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya internasional untuk menyelesaikan invasi Rusia yang telah berlangsung lama.
Fokus utama pertemuan ini adalah mendorong kemajuan diplomatik, mengingat upaya Rusia yang terus-menerus untuk menunda negosiasi. Sumber diplomatik menyebutkan bahwa Rusia kembali menunjukkan taktik penundaan, menimbulkan kekhawatiran Moskow menggunakan waktu untuk mempersiapkan serangan baru. Presiden Zelenskyy telah berulang kali menuduh Rusia sengaja mengulur-ulur waktu untuk melemahkan Kyiv secara militer, sebuah pola yang sering disebut sebagai "theater negosiasi."
Meskipun ada dorongan untuk pertemuan tingkat tinggi antara Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin, kemajuan tetap terhambat. Rusia berargumen bahwa diskusi pendahuluan yang lebih rinci diperlukan, sementara Ukraina dan sekutunya di Eropa melihat ini sebagai upaya membeli waktu. Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya telah bertemu dengan Putin dan Zelenskyy, berharap pertemuan trilateral akan terjadi, namun memperingatkan bahwa hal itu mungkin tidak akan terjadi sampai perang berlanjut lebih lama.
Para pemimpin Eropa, yang telah menunjukkan persatuan dalam mendukung Ukraina, akan melanjutkan diskusi mereka di Paris atas inisiatif Presiden Prancis Emmanuel Macron. Pertemuan ini akan dihadiri oleh Kanselir Jerman Friedrich Merz, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Mereka akan membahas arsitektur jaminan keamanan masa depan untuk Ukraina, termasuk kemungkinan pembentukan pasukan penjaga perdamaian Eropa. Amerika Serikat, meskipun tidak hadir secara langsung, menyatakan kesediaan untuk mendukung rencana keamanan Eropa dengan peran yang mungkin terbatas.
Dukungan Eropa untuk Ukraina terus menguat, namun kesadaran yang berkembang di antara negara-negara Eropa adalah bahwa mereka mungkin harus memikul lebih banyak tanggung jawab untuk keamanan mereka sendiri dan Ukraina, mengingat ketidakpastian dukungan dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump. Perkembangan ini menyoroti kompleksitas upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik. Pertemuan di Paris diharapkan dapat memberikan dorongan baru untuk mencari solusi damai, sambil memperkuat komitmen Eropa terhadap keamanan dan kedaulatan Ukraina.
Dalam konteks yang lebih luas, para pemimpin Eropa juga menyadari perlunya menjaga tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap Rusia. Paket sanksi baru sedang disiapkan oleh Uni Eropa untuk terus membatasi kemampuan Rusia dalam membiayai perang dan mendorong dialog yang konstruktif. Perjuangan Ukraina untuk mempertahankan kedaulatannya penting bagi stabilitas dan keamanan Eropa secara keseluruhan. Pertemuan di Paris ini menandai langkah penting dalam upaya kolektif untuk mencapai resolusi yang adil dan berkelanjutan bagi konflik yang telah merenggut banyak nyawa.