Universitas Concepción melalui Unit Pengembangan Teknologi (UDT) telah mencapai tonggak sejarah dalam energi berkelanjutan dengan memproduksi liter pertama bahan bakar penerbangan yang berasal dari limbah plastik. Prestasi ini dicapai pada 13 Agustus 2025, melalui proyek "Bahan Bakar Penerbangan dari Hidrokarbon Sintetis yang Berasal dari Plastik Sisa," yang didanai oleh Badan Nasional untuk Riset dan Pengembangan (ANID).
Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara UDT, ENAP, dan Nutra Trade, dengan dukungan dari Kementerian Energi dan program Clean Flight dari Badan Keberlanjutan Energi. Langkah ini sejalan dengan peta jalan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (SAF) Chile, yang bertujuan untuk mempromosikan bahan bakar ramah lingkungan dan memposisikan negara sebagai pemimpin regional dalam transisi energi. Luis Felipe Ramos Barrera, Undersecretary Energi, menekankan kontribusi inisiatif ini terhadap dekarbonisasi industri penerbangan. Andrea Catalán Lobos, Direktur Kantor Transfer dan Lisensi Teknologi Universitas Concepción, menyoroti peran penting UDT dalam penelitian terapan untuk mengurangi jejak karbon transportasi udara. Universitas Concepción juga merupakan penandatangan Perjanjian Publik-Swasta Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan 2024, yang menyatukan 48 institusi. Rosa Riquelme Hermosilla, Direktur Eksekutif Badan Keberlanjutan Energi, mencatat bahwa proyek ini mengatasi tantangan energi ganda dan pengelolaan limbah plastik, yang menekankan pentingnya prinsip ekonomi sirkular.
Bahan bakar inovatif ini dihasilkan melalui proses yang mengubah berbagai limbah plastik, seperti kantong, wadah yogurt, dan botol deterjen, menjadi hidrokarbon. Hidrokarbon ini kemudian disuling menggunakan proses yang mirip dengan minyak mentah konvensional, menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi teknis penerbangan, seperti yang dijelaskan oleh direktur proyek Cristina Segura. Meskipun bahan bakar ini belum menerima sertifikasi SAF, pencapaian ini mewakili langkah maju yang substansial dalam peta jalan SAF 2050 Chile. Peta jalan ini bertujuan untuk memproduksi liter bersertifikat pertama dalam tiga tahun dan mendorong inovasi dalam fasilitas nasional. Chile telah menetapkan tujuan ambisius untuk memenuhi setengah dari kebutuhan bahan bakar penerbangannya dengan alternatif berkelanjutan pada tahun 2050, sejalan dengan peta jalan SAF 2050 yang diluncurkan pada tahun 2024. Negara ini juga berupaya untuk mengembangkan industri SAF perintis di kawasan ini, berkolaborasi dengan sektor kehutanan, pertanian, dan hidrogen lokal untuk mengamankan rantai pasokan yang berkelanjutan. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen lebih luas Chile terhadap netralitas karbon pada tahun 2050, yang sejalan dengan strategi iklim nasional dan kebijakan energi nasional.