Pada 17 September 2025, Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino López mengumumkan dimulainya manuver militer 'Caribe Soberano 200'. Latihan yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari ini melibatkan 2.500 personel, 22 pesawat, dan 12 kapal Angkatan Laut Venezuela. Manuver ini mencakup penggunaan drone bawah air, udara, dan pengintai, serta unit pasukan khusus, intelijen, dan kedirgantaraan.
Latihan ini merupakan respons langsung terhadap peningkatan kehadiran militer Amerika Serikat di Karibia, yang dimulai pada akhir Agustus 2025. AS mengerahkan armada yang terdiri dari kapal perusak berpeluru kendali, kapal serbu amfibi, kapal pengangkut amfibi, kapal penjelajah berpeluru kendali, kapal tempur pesisir, dan kapal selam serang bertenaga nuklir. Kehadiran angkatan laut AS ini, yang diklaim untuk memperkuat upaya melawan penyelundupan narkoba, telah meningkatkan ketegangan regional secara signifikan.
Ketegangan semakin memanas pada 2 September 2025, ketika pasukan AS melancarkan serangan udara yang menghancurkan setidaknya satu kapal di perairan Karibia, yang diklaim Presiden Donald Trump membawa kokain dan fentanil. Insiden ini, yang mengakibatkan kematian 11 orang, dikecam oleh Venezuela sebagai eksekusi di luar hukum. Lebih lanjut, pada 12 September 2025, Venezuela melaporkan bahwa kapal perusak AS mencegat dan menahan kru kapal penangkap ikan Venezuela selama delapan jam di Zona Ekonomi Eksklusif negara itu, yang dikecam oleh Caracas sebagai pelanggaran kedaulatan.
Tindakan AS ini, termasuk penempatan 10 jet tempur F-35 di Puerto Riko, dipandang oleh Venezuela sebagai provokasi yang bertujuan untuk memicu eskalasi militer dan perubahan rezim. Sebagai tanggapan, Venezuela telah memperkuat upaya persatuan di antara rakyat, angkatan bersenjata, dan kepemimpinan politiknya terhadap ancaman eksternal. Presiden Maduro telah memperingatkan bahwa jika Venezuela diserang oleh "kekaisaran Amerika," negara itu akan segera bergerak ke "perjuangan bersenjata." Manuver 'Caribe Soberano 200' ini mencerminkan dinamika yang semakin kompleks dalam hubungan Venezuela-AS di Karibia, dengan implikasi penting bagi keamanan regional dan kerja sama internasional dalam memerangi perdagangan narkoba.