Presiden Donald Trump mengusulkan perubahan nama Departemen Pertahanan kembali menjadi Departemen Perang, sebuah langkah yang ia yakini akan lebih mencerminkan kekuatan dan sejarah kemenangan Amerika.
Dalam sebuah konferensi pers di Oval Office pada 25 Agustus 2025, Trump menyatakan bahwa nama "Pertahanan" terasa terlalu membatasi dan ia menginginkan penekanan pada kemampuan ofensif dan defensif. Menteri Pertahanan Pete Hegseth mendukung gagasan ini, menyatakan bahwa perubahan nama tersebut "segera hadir." Sebelumnya, Hegseth telah menjajaki ide ini melalui jajak pendapat di X pada Maret 2025, yang menunjukkan mayoritas mendukung perubahan tersebut. CEO Tesla, Elon Musk, juga turut berkomentar, menyatakan bahwa "Perang lebih akurat."
Departemen Perang, yang didirikan pada tahun 1789, diubah namanya menjadi Departemen Pertahanan pada tahun 1949 sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran pasca-Perang Dunia II. Perubahan ini bertujuan untuk memusatkan otoritas atas cabang-cabang militer di bawah satu badan. Kritikus menyuarakan keprihatinan tentang sinyal agresif yang mungkin dikirimkan oleh perubahan nama ini, sementara para pendukung menekankan pada kesiapan militer.
Secara historis, Departemen Perang mengawasi Angkatan Darat dan merupakan badan kabinet yang terpisah dari Departemen Angkatan Laut hingga restrukturisasi pasca-Perang Dunia II. Undang-Undang Keamanan Nasional tahun 1947 menyatukan berbagai cabang militer di bawah satu payung, yang kemudian berganti nama menjadi Departemen Pertahanan pada tahun 1949. Beberapa pihak berpendapat bahwa perubahan nama dari "Perang" menjadi "Pertahanan" mencerminkan pergeseran fokus dari perang aktif menjadi pencegahan dan keamanan nasional, serta penekanan pada kontrol sipil atas militer.
Trump berpendapat bahwa nama "Departemen Perang" terkait dengan periode kemenangan besar Amerika, termasuk Perang Dunia I dan Perang Dunia II, dan bahwa nama tersebut lebih mencerminkan kekuatan militer secara keseluruhan. Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa perubahan nama ini dapat dilakukan tanpa persetujuan Kongres, meskipun secara historis perubahan semacam itu memerlukan undang-undang. Hingga 26 Agustus 2025, perubahan nama ini belum diimplementasikan, dan detail lebih lanjut diharapkan akan menyusul. Usulan ini menyoroti perdebatan berkelanjutan tentang bagaimana terminologi militer dapat mencerminkan dan membentuk persepsi tentang peran dan tujuan angkatan bersenjata Amerika Serikat di panggung global.