Pengadilan Tertinggi Brasil Vonis Mantan Presiden Bolsonaro Hukuman 27 Tahun Penjara atas Upaya Kudeta

Diedit oleh: Татьяна Гуринович

Pengadilan Tertinggi Federal Brasil pada 11 September 2025 menjatuhkan vonis hukuman 27 tahun tiga bulan penjara kepada mantan presiden Jair Bolsonaro. Vonis ini menjadikan Bolsonaro sebagai mantan kepala negara Brasil pertama yang dihukum atas upaya kudeta untuk menggagalkan hasil pemilu presiden 2022. Pengadilan menyatakan Bolsonaro dan tujuh terdakwa lainnya bersalah karena berusaha mempertahankan kekuasaan setelah kekalahan pemilu, merencanakan kudeta, dan berpartisipasi dalam organisasi kriminal bersenjata. Tuduhan tersebut mencakup penghapusan kekerasan terhadap aturan hukum demokratis, perusakan aset publik yang diperparah, dan kerusakan aset budaya yang dilindungi.

Hakim pelapor Alexandre de Moraes menekankan bahwa tujuan pemerintah adalah untuk tetap berkuasa dengan mengabaikan demokrasi, dan melabeli perilaku ini sebagai kudeta. Bolsonaro membantah tuduhan tersebut, menyebut persidangan itu sebagai "perburuan penyihir" dan menegaskan bahwa tindakannya konstitusional, serta menyatakan niatnya untuk mengajukan banding atas hukuman tersebut. Vonis ini menandai titik kritis dalam sejarah politik Brasil, menimbulkan pertanyaan tentang masa depan demokrasi di negara tersebut dan implikasi dari tindakan para pemimpin politik.

Kasus ini berakar dari penyelidikan selama dua tahun setelah kekalahan pemilu Bolsonaro, yang memuncak pada serangan terhadap gedung-gedung pemerintahan pada 8 Januari 2023 oleh para pendukungnya, sebuah peristiwa yang mengingatkan pada kerusuhan di Capitol AS pada 6 Januari 2021. Hakim Alexandre de Moraes, yang memimpin persidangan, telah menjadi tokoh sentral dalam menghadapi apa yang dianggap sebagai desain otoriter, memicu perdebatan luas atas tindakannya yang tegas.

Reaksi internasional terhadap putusan ini cukup cepat. Mantan Presiden AS Donald Trump menyebut vonis tersebut "sangat mengejutkan" dan menyamakannya dengan pengalamannya sendiri, menyatakan, "Ini sangat mirip dengan apa yang mereka coba lakukan terhadap saya, tetapi mereka tidak berhasil." Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga mengkritik keputusan Pengadilan Tertinggi Brasil sebagai "perburuan penyihir" dan berjanji akan ada tanggapan yang memadai dari AS. Kementerian Luar Negeri Brasil menanggapi komentar Rubio dengan menyatakan bahwa komentar tersebut merupakan ancaman yang "menyerang otoritas Brasil dan mengabaikan fakta serta bukti kuat dalam catatan," serta menegaskan bahwa demokrasi Brasil tidak akan terintimidasi oleh pemerintah AS.

Meskipun saat ini Bolsonaro berada di bawah tahanan rumah, hukuman tersebut tidak berarti pemenjaraan segera, karena pengadilan memiliki waktu hingga 60 hari untuk menerbitkan putusan, setelah itu banding dapat diajukan. Kompleksitas hukum banding ke Mahkamah Agung secara keseluruhan memang ada, dengan kemungkinan keberhasilan yang kecil namun tidak mustahil. Implikasi politik terus berkembang, dengan putra Bolsonaro, Flavio Bolsonaro, menyuarakan pembangkangan dan sekutu mencari dukungan kongres untuk rancangan undang-undang amnesti. Situasi ini menggarisbawahi upaya berkelanjutan untuk menegakkan institusi demokrasi di Brasil di tengah polarisasi politik yang signifikan.

Sumber-sumber

  • il Giornale.it

  • La Corte Suprema del Brasile condanna Bolsonaro per tentato colpo di Stato

  • La Corte Suprema del Brasile condanna Bolsonaro per tentato colpo di Stato

  • ‘Surprising, he was good man’: Trump on ex-Brazilian President Jair Bolsonaro’s 27-year sentence

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.