Washington D.C. – Mantan Direktur FBI James B. Comey didakwa oleh dewan juri federal pada 25 September 2025, atas tuduhan memberikan keterangan palsu dan menghalangi proses hukum terkait kesaksiannya di hadapan Komite Kehakiman Senat pada 30 September 2020.
Dakwaan tersebut berpusat pada klaim jaksa bahwa Comey memberikan pernyataan palsu ketika ia menyatakan bahwa ia tidak mengizinkan siapa pun di FBI untuk menjadi sumber anonim dalam laporan berita mengenai penyelidikan terhadap kampanye pemilihan presiden Donald Trump tahun 2016. Jaksa penuntut menganggap pernyataan tersebut salah, yang mengarah pada tuduhan menghalangi penyelidikan kongres. Jaksa Agung AS Pamela Bondi menyatakan, "Tidak ada seorang pun yang berada di atas hukum. Dakwaan hari ini mencerminkan komitmen Departemen Kehakiman ini untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang menyalahgunakan posisi kekuasaan atas penyesatan rakyat Amerika."
Presiden Donald Trump menyambut baik dakwaan tersebut melalui postingan di platform Truth Social miliknya, menyatakan "Keadilan di Amerika Serikat!" dan menyebut Comey sebagai "salah satu manusia terburuk yang pernah dilihat negara ini." Trump sebelumnya telah berulang kali menyerukan agar Comey dan pejabat lainnya yang dianggapnya sebagai musuh politik dituntut. Dakwaan ini muncul setelah Trump secara publik mendesak Jaksa Agung Pam Bondi untuk mempercepat penuntutan terhadap para penentangnya.
Para pendukung Comey dan beberapa anggota parlemen Demokrat mengkritik dakwaan tersebut, menyebutnya bermotif politik dan sebagai penyalahgunaan kekuasaan. Senator Chris Murphy dari Connecticut menyatakan keprihatinan tentang "krisis konstitusional" dan menyerukan para pemimpin untuk memilih antara "demokrasi atau otokrasi." Comey sendiri membantah tuduhan tersebut, menyatakan dalam sebuah video yang diunggah di Instagram, "Saya tidak bersalah, jadi mari kita adakan persidangan dan tetap beriman." Ia menambahkan bahwa ia dan keluarganya telah mengetahui adanya "biaya untuk melawan Donald Trump," tetapi mereka "tidak akan hidup berlutut."
Kasus ini menandai pertama kalinya seorang mantan pejabat tinggi FBI didakwa terkait dengan penyelidikan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS tahun 2016. Jika terbukti bersalah, Comey menghadapi hukuman hingga lima tahun penjara. Sidang dijadwalkan akan dimulai pada 9 Oktober 2025.