Pada Agustus 2025, sebuah inisiatif federal yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump menargetkan permukiman liar tunawisma di seluruh Washington D.C. Satuan Tugas "Membuat D.C. Aman dan Indah," yang dibentuk melalui perintah eksekutif pada 28 Maret 2025, mengerahkan 800 personel Garda Nasional dan polisi lokal untuk membersihkan kamp-kamp yang berlokasi di dekat landmark federal dan rute kepresidenan. Operasi ini dimulai dengan penggusuran permukiman liar di dekat Kennedy Center, yang memberikan pemberitahuan satu hari kepada penghuninya untuk mengosongkan lokasi.
Intervensi ini menyusul deklarasi darurat kejahatan oleh Presiden Trump di Distrik Columbia pada 11 Agustus 2025, yang menempatkan kepolisian kota di bawah kendali federal dan mengaktifkan Garda Nasional. Ratusan anggota Garda Nasional dan agen federal dikerahkan untuk berpatroli di area-area kunci bersama polisi lokal. Operasi ini masih berlangsung, dengan rencana penggusuran permukiman liar lainnya. Para advokat tunawisma telah menyuarakan keprihatinan mengenai sifat agresif dari operasi ini, berpendapat bahwa inisiatif tersebut lebih memprioritaskan citra publik daripada menangani akar penyebab tunawisma. Kritikus melihat tindakan ini sebagai campur tangan federal yang berlebihan, sementara pemerintahan Trump menegaskan bahwa unjuk kekuatan ini penting untuk memulihkan hukum dan ketertiban. Beberapa laporan menunjukkan bahwa penghuni yang menolak untuk pindah dari permukiman liar dapat menghadapi denda atau hukuman penjara. Penggusuran permukiman liar ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan kelompok pendukung, yang berpendapat bahwa tindakan tersebut bersifat kontraproduktif, mahal, dan berbahaya karena dapat memutuskan hubungan penting antara individu tunawisma dan pekerja sosial. Sebagai alternatif, pendekatan "Housing First" (Perumahan Dulu), yang memprioritaskan penyediaan tempat tinggal yang stabil tanpa syarat, seringkali dianggap lebih efektif dalam mengatasi masalah tunawisma secara berkelanjutan. Data dari Sensus Point-in-Time 2025 menunjukkan penurunan populasi tunawisma di D.C. menjadi 5.138 individu, menandai penurunan dari tahun-tahun sebelumnya, namun operasi penggusuran yang sedang berlangsung ini terus memicu perdebatan mengenai cara terbaik untuk mengatasi krisis tunawisma di kota tersebut.