Jerman mengumumkan komitmen bantuan militer senilai $500 juta untuk Ukraina pada 13 Agustus 2025. Dana tersebut akan disalurkan melalui inisiatif baru NATO yang disebut "Prioritized List of Ukraine's Requirements" (PURL), yang bertujuan mengoordinasikan pengadaan amunisi dan perlengkapan militer mendesak untuk Ukraina, terutama yang bersumber dari Amerika Serikat.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut baik langkah Jerman, menyebutnya sebagai bukti komitmen berkelanjutan Jerman dalam mendukung pertahanan Ukraina. "Jerman adalah kontributor bantuan militer terbesar di Eropa untuk Ukraina, dan pengumuman hari ini semakin menggarisbawahi komitmennya untuk membantu rakyat Ukraina mempertahankan kebebasan dan kedaulatan mereka," ujar Stoltenberg. Komitmen Jerman ini mengikuti langkah serupa dari negara-negara NATO lainnya, termasuk Belanda yang menjanjikan €500 juta (sekitar $578 juta) pada 4 Agustus 2025, serta kontribusi gabungan senilai $500 juta dari Denmark, Norwegia, dan Swedia pada 5 Agustus 2025. Inisiatif PURL, yang diluncurkan berdasarkan kesepakatan antara Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dan Presiden AS Donald Trump pada 14 Juli 2025, dirancang untuk menyederhanakan aliran bantuan militer ke Ukraina dengan memungkinkan negara-negara anggota NATO dan Kanada mendanai pengadaan senjata dan teknologi buatan Amerika Serikat melalui kontribusi sukarela. Pengiriman pertama dijadwalkan pada bulan Agustus, dengan paket dari negara-negara Nordik diharapkan menyusul pada bulan September. Komitmen Jerman ini menambah total bantuan militer yang telah diberikan sejak Februari 2022, yang diperkirakan mencapai sekitar $47 miliar.