Sebuah terobosan signifikan telah dicapai dalam pengelolaan limbah sekaligus inovasi energi melalui pengembangan metode mutakhir untuk mendaur ulang Polyethylene Terephthalate (PET) dari limbah kantong plastik. Inisiatif ini mengubah pandangan terhadap kantong plastik, yang selama ini menjadi beban lingkungan karena sulit terurai, menjadi sumber daya berharga untuk komponen teknologi tinggi. Penelitian ini menandai pergeseran paradigma dalam pemanfaatan material terbuang sebagai katalisator kemajuan teknologi.
Proses yang dipimpin oleh Yun-Hwan Huh ini melibatkan metodologi dua tahap untuk mengubah limbah PET menjadi produk cair. Tahapan tersebut meliputi pemanasan awal, penambahan kalsium hidroksida, dan pemanasan lanjutan hingga mencapai suhu sekitar 700 derajat Celsius dalam kondisi vakum. Hasil dari proses ini adalah material berpori menyerupai abu, yang kemudian diintegrasikan dengan polimer konduktif atau material komposit. Material gabungan ini selanjutnya diformulasikan menjadi lembaran tipis yang berfungsi sebagai material elektroda untuk superkapasitor.
Keunggulan metode ini sangat menonjol dari segi efisiensi material. Yun-Hwan Huh menekankan bahwa superkapasitor yang dihasilkan dari PET ini menunjukkan penghematan massa yang substansial, mencapai 79% penghematan dibandingkan dengan konfigurasi elektroda panas berlubang dan pemisah tradisional yang hanya menghemat 78% massa. Penghematan ini merefleksikan pemanfaatan sumber daya yang ada secara lebih bijaksana dan mengurangi ketergantungan pada material konvensional.
Secara historis, plastik PET telah menjadi bahan pengemasan utama sejak diproduksi pada tahun 1941 karena sifatnya yang ringan dan kuat, dengan sekitar 60% botol minuman global terbuat darinya. Namun, ketidakmampuan PET terurai secara alami selama ratusan tahun telah menciptakan tantangan lingkungan serius, termasuk proyeksi bahwa berat plastik di lautan dapat melebihi berat ikan pada tahun 2050 jika tren saat ini berlanjut. Inovasi ini menawarkan solusi memberdayakan untuk menciptakan ekosistem yang lebih seimbang.
Yun-Hwan Huh menyatakan keyakinan bahwa superkapasitor berbasis PET ini memiliki prospek aplikasi yang cerah di berbagai sektor, termasuk sistem transportasi, perangkat elektronik, produk konsumen, dan sektor industri khusus. Optimasi lebih lanjut diharapkan dapat membawa teknologi ini dari prototipe laboratorium menuju produk siap pasar dalam kurun waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan. Fakta bahwa inovasi ini muncul dari upaya mengubah limbah yang menumpuk—diperkirakan lebih dari setengah miliar yard kantong plastik pendek setiap tahunnya—menjadi material berteknologi tinggi menegaskan bahwa solusi atas tantangan terbesar sering kali tersembunyi dalam apa yang kita abaikan.