Industri tebu Brasil sedang mengalami transformasi signifikan, bergerak melampaui produksi gula dan etanol tradisional untuk merangkul inovasi seperti biofuel canggih, pembangkit listrik dari ampas tebu (bagas), dan produk biologi dari limbah.
Pada musim panen 2023/2024, Brasil mencatat rekor produksi tebu lebih dari 713 juta ton di lahan seluas sekitar 10 juta hektar. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan musim sebelumnya, didorong oleh kondisi cuaca yang menguntungkan dan investasi di sektor ini, terutama di wilayah tengah-selatan. Proyeksi musim panen 2024/2025 diperkirakan mencapai 689,8 juta ton dari 8,63 juta hektar, sementara musim 2025/26 diproyeksikan menghasilkan 663,4 juta ton dari 8,79 juta hektar.
Peningkatan produksi ini telah menghasilkan surplus gula yang mendorong ekspor, serta peningkatan produksi etanol. Sektor biofuel Brasil memimpin secara global, dengan produksi etanol dan biodiesel mencapai hampir 43 miliar liter pada tahun 2023. Produksi etanol saja meningkat 15,5% menjadi 35,4 miliar liter, sementara produksi biodiesel melampaui 7,5 miliar liter. Etanol dari tebu merupakan biofuel paling efisien di Brasil dan menjadi tulang punggung matriks energinya, menyumbang 49% dari konsumsi bahan bakar kendaraan ringan.
Industri ini juga berinovasi dengan etanol generasi kedua (E2G), bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF), dan pembangkit listrik dari bagas tebu. Selain itu, biochar yang diproduksi dari bagas tebu semakin diminati karena kemampuannya meningkatkan produktivitas pertanian dan menghasilkan kredit karbon. Pasar kredit karbon biochar berkembang pesat, dengan perusahaan seperti NetZero mengumpulkan dana signifikan untuk meningkatkan produksi di Brasil.
Namun, ekspansi ini menghadirkan tantangan strategis bagi produsen, yang memerlukan keputusan kompleks dalam alokasi investasi antara produksi tradisional dan jalur teknologi baru bernilai tambah tinggi. Faktor-faktor seperti biaya investasi, fluktuasi harga pasar, dan insentif pemerintah memainkan peran penting dalam keputusan ini. Untuk mengatasi kompleksitas ini, model analitik dan optimalisasi canggih, seperti perangkat lunak OptBio, sedang dikembangkan untuk memandu strategi investasi perusahaan dalam pemanfaatan tebu secara optimal.
Kemampuan adaptasi dan inovasi industri menempatkan Brasil sebagai pemain kunci dalam transisi global menuju energi yang lebih bersih dan ekonomi berbasis hayati.