Uni Eropa Percepat Pengurangan Impor Energi Rusia Pasca-Pembicaraan dengan Trump, Sanksi Baru Direncanakan

Diedit oleh: Татьяна Гуринович

Uni Eropa (UE) berencana mempercepat penghentian impor energi fosil dari Rusia, menyusul percakapan antara Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden AS Donald Trump. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Moskow, dengan rencana pengenalan paket sanksi ke-19 yang menargetkan sektor perbankan, energi, dan aset kripto Rusia.

Dalam sebuah pernyataan di platform X, von der Leyen mengungkapkan bahwa ia telah melakukan diskusi yang produktif dengan Trump mengenai penguatan upaya bersama untuk menekan Rusia secara ekonomi. Ia menekankan bahwa ekonomi perang Rusia sangat bergantung pada pendapatan dari bahan bakar fosil, yang membiayai konflik di Ukraina. Oleh karena itu, Komisi Eropa akan mengusulkan percepatan penghentian impor energi fosil Rusia, melampaui jadwal yang ada saat ini. Rencana awal UE menargetkan penghentian total impor gas Rusia pada akhir 2027 dan minyak pada akhir 2027, namun ada indikasi bahwa UE ingin bergerak lebih cepat dari jadwal tersebut.

Perkembangan ini muncul di tengah desakan Trump agar negara-negara anggota NATO menghentikan pembelian minyak Rusia sebagai syarat untuk menerapkan sanksi yang lebih berat terhadap Moskow. Trump menyatakan kesiapannya untuk memberlakukan sanksi besar terhadap Rusia jika semua negara NATO sepakat dan mulai menghentikan pembelian minyak Rusia. Beberapa negara anggota NATO, seperti Hungaria dan Slovakia, masih menunjukkan ketergantungan yang signifikan pada minyak dan gas Rusia, seringkali karena kendala geografis dan infrastruktur. Hungaria, misalnya, sangat bergantung pada pipa Druzhba dan menyatakan bahwa pasokan energi yang aman tidak akan mungkin tanpa pasokan energi Rusia. Turki juga menjadi importir minyak Rusia terbesar ketiga secara global, dengan beberapa kilangnya menerima hingga 90% minyak mentah dari Rusia. Ketergantungan ini seringkali didorong oleh keunggulan harga yang ditawarkan Rusia.

Di sisi lain, UE telah mengambil langkah signifikan dalam mengurangi ketergantungan pada energi Rusia. Sejak invasi Ukraina pada 2022, pangsa impor gas Rusia ke UE telah turun dari sekitar 40% menjadi sekitar 20% pada awal 2024. Namun, ada kekhawatiran mengenai sedikit peningkatan impor gas Rusia di beberapa negara anggota pada awal 2024. Paket sanksi ke-19 yang akan datang akan menargetkan sektor-sektor krusial Rusia, termasuk perbankan, energi, dan penggunaan aset kripto untuk menghindari sanksi yang ada. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen berkelanjutan UE untuk memberikan tekanan ekonomi yang lebih besar pada Moskow.

Rencana UE untuk mempercepat penghentian impor energi fosil Rusia ini menunjukkan pergeseran strategis dalam kebijakan energi blok tersebut, didorong oleh dinamika geopolitik yang terus berkembang dan upaya untuk memastikan keamanan energi Eropa.

Sumber-sumber

  • Deutsche Welle

  • EU delays its exit strategy from Russian energy amid geopolitical turmoil

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.