Senat AS Setujui RUU Akhiri Penutupan Pemerintahan Rekor 40 Hari, Pendanaan Hingga 2026 Terbuka

Babak panjang ketidakpastian politik di Amerika Serikat akhirnya menemukan titik terang. Pada hari Minggu, 9 Juli 2025, Senat Amerika Serikat memberikan persetujuan krusial terhadap rancangan undang-undang yang secara efektif mengakhiri penutupan pemerintahan federal yang telah berlangsung selama 40 hari—sebuah rentang waktu yang mencetak rekor baru dalam sejarah domestik negara tersebut. Tindakan legislatif ini membuka jalan bagi pendanaan operasional pemerintah hingga 30 September 2026, yang termuat dalam paket tiga rancangan undang-undang anggaran komprehensif.

Keputusan Senat menunjukkan adanya titik temu, terbukti dari perolehan 60 suara setuju berbanding 40 suara menolak, melampaui ambang batas yang diperlukan untuk meloloskan langkah penting ini. Implikasi langsung dari persetujuan tersebut adalah pemulihan fungsi bagi berbagai badan dan layanan federal yang sebelumnya terhenti atau beroperasi sangat terbatas. Ribuan pegawai negeri yang terpaksa dirumahkan atau bekerja tanpa upah selama periode penutupan kini dapat menantikan kembalinya stabilitas operasional.

Meskipun kemajuan signifikan telah dicapai, perjalanan legislatif belum sepenuhnya usai. Dokumen yang disetujui Senat tersebut masih memerlukan validasi dari Dewan Perwakilan Rakyat sebelum akhirnya diserahkan kepada Presiden Donald Trump untuk ditandatangani menjadi undang-undang, sebuah proses yang diperkirakan memakan waktu beberapa hari ke depan. Presiden Trump sebelumnya telah menyatakan optimisme bahwa penyelesaian krisis tersebut sudah di ambang mata.

Penutupan yang memecahkan rekor ini, yang dimulai sejak 1 Oktober 2025 akibat kebuntuan anggaran untuk tahun fiskal 2026, telah menimbulkan riak signifikan di berbagai sektor. Secara ekonomi, kerugian diperkirakan mencapai antara US$10 miliar hingga US$30 miliar setiap minggunya, dengan beberapa analis mematok angka kerugian mingguan sekitar US$15 miliar. Kondisi ekonomi saat ini dinilai lebih rentan dibandingkan periode sebelumnya, dengan kekhawatiran inflasi yang membayangi.

Dampak paling terasa adalah pada jaring pengaman sosial dan layanan publik. Sekitar 750.000 pegawai federal terdampak langsung, sementara jutaan warga Amerika yang bergantung pada Program Bantuan Nutrisi Tambahan (SNAP) menghadapi ancaman pemotongan manfaat. Selain itu, industri penerbangan mengalami kekacauan akibat kekurangan staf di antara pengawas lalu lintas udara yang tidak dibayar. Keputusan Senat ini menjadi penanda bahwa, terlepas dari perbedaan pandangan politik yang tajam, terdapat kesadaran kolektif akan kebutuhan untuk menjaga denyut nadi pemerintahan tetap berjalan.