Pada hari Senin, 22 September 2025, Italia dilanda gelombang mogok kerja yang meluas, yang diorganisir oleh serikat pekerja Unione Sindacale di Base (USB). Aksi ini, yang bertujuan untuk menyuarakan solidaritas dengan Gaza dan menuntut diakhirinya permusuhan, secara signifikan mengganggu berbagai sektor vital di seluruh negeri.
Mogok yang berlangsung dari dini hari hingga pukul 23:00 waktu setempat itu menimbulkan dampak besar pada transportasi publik. Di Roma, sekitar 20.000 orang berkumpul untuk melakukan protes di dekat Stasiun Termini, sementara ribuan warga Milan juga turun ke jalan meskipun diguyur hujan lebat.
Gangguan lebih lanjut terjadi di kota-kota lain; di Bologna, polisi dilaporkan menggunakan meriam air untuk membubarkan demonstran yang memblokir jalan. Di Turin, para siswa memblokir akses ke sekolah dan universitas.
Serikat pekerja USB menyatakan bahwa aksi ini merupakan respons terhadap apa yang mereka sebut sebagai "hubungan negatif" dengan negara Israel, yang mereka anggap bertanggung jawab atas situasi di Gaza. USB juga menyuarakan dukungan mereka terhadap "Flotilla della Libertà" yang berencana mencapai Gaza dalam beberapa hari mendatang.
Mobilisasi nasional ini bertepatan dengan pengakuan resmi negara Palestina oleh Inggris, Australia, dan Kanada pada 21 September 2025. Pemerintah Italia, meskipun mengakui situasi kemanusiaan yang memburuk, mempertahankan sikap hati-hati dan belum mengakui negara Palestina.
Mogok yang meluas ini menyoroti keprihatinan internasional yang mendalam dan protes terhadap tindakan militer serta krisis kemanusiaan di Gaza, mencerminkan dampak luas konflik tersebut terhadap sentimen publik dan aktivitas aktivisme di Italia.