Ketegangan antara Guyana dan Venezuela meningkat setelah Guyana melaporkan kehadiran kapal militer Venezuela di zona sengketa pada hari Sabtu. Daerah tersebut, yang dikenal sebagai Esequibo, adalah wilayah seluas 160.000 km2 yang kaya akan sumber daya alam.
Menurut Presiden Guyana Irfaan Ali, kapal patroli angkatan laut Venezuela memasuki perairan Guyana dan mendekati aset di perairan eksklusif Guyana. Ali menyatakan bahwa mitra internasional telah diperingatkan.
Venezuela membantah klaim Guyana, dengan menyatakan bahwa perairan tersebut tunduk pada pembatasan berdasarkan hukum internasional. Mereka juga menolak pemberian konsesi ilegal oleh Guyana untuk eksploitasi sumber daya energi. Amerika Serikat menyebut tindakan Venezuela tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hukum internasional.