Validasi Teknik Dream Chaser Sierra Space Rampung Jelang Debut Penerbangan Bebas 2026

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Dream Chaser telah berhasil menyelesaikan serangkaian tes pra-penerbangan yang kritis di Kennedy Space Center milik NASA, menandai kemajuan berkelanjutan menuju misi Free-Flyer pertamanya.

Pesawat ruang angkasa Dream Chaser, yang dinamai Tenacity oleh Sierra Space, telah menyelesaikan serangkaian uji coba penting sebagai bagian dari kampanye validasi teknik menjelang misi perdananya yang dijadwalkan pada kuartal keempat tahun 2026. Proses verifikasi yang ketat ini bertujuan memastikan kesiapan wahana untuk operasi di orbit Bumi rendah di bawah kontrak Commercial Resupply Services-2 (CRS-2) NASA.

Salah satu tahapan krusial yang telah diselesaikan adalah asesmen Kompatibilitas dan Interferensi Elektromagnetik (EMI/EMC) di Fasilitas Pemrosesan Sistem Antariksa (SSPF) milik NASA di Kennedy Space Center (KSC). Asesmen ini vital untuk menjamin operasi aman wahana dalam lingkungan elektromagnetik misi. Selain itu, Sierra Space berhasil mendemonstrasikan uji derek berkecepatan tinggi, mensimulasikan dinamika pendaratan di landasan pacu—sebuah fitur khas Dream Chaser yang menyerupai pesawat ulang-alik NASA. Dalam simulasi tersebut, truk Freightliner Cascadia dari Daimler Truck North America menarik wahana untuk memvalidasi parameter navigasi otonom saat pendaratan.

Kemampuan komunikasi real-time juga telah teruji, dengan demonstrasi transfer telemetri dan perintah antara wahana antariksa dan Pusat Misi di Louisville, Colorado, melalui jaringan Sistem Pelacakan dan Data Relay (Tracking and Data Relay Satellite System) NASA. Tonggak komunikasi ini menguji kesiapan wahana untuk komando dan kontrol selama penerbangan. Keputusan untuk menjadikan misi perdana sebagai penerbangan bebas, bukan berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), merupakan hasil negosiasi ulang kontrak yang memberikan fleksibilitas operasional lebih besar, terutama mengingat rencana deorbit ISS pada tahun 2030.

Fatih Ozmen, Ketua Eksekutif Sierra Space, menyatakan bahwa setiap pencapaian ini menegaskan ketahanan dan inovasi tim dalam mengembangkan wahana serbaguna dan dapat digunakan kembali ini. Setelah serangkaian pengujian ini, Dream Chaser dijadwalkan menjalani pengujian akustik akhir pada Desember 2025. Menyusulnya, wahana akan menjalani modifikasi di Colorado untuk mengeksplorasi aplikasi keamanan nasional, memperluas keserbagunaan untuk memenuhi persyaratan misi pertahanan nasional. Setelah pengujian di KSC, wahana tersebut dijadwalkan mendarat di landasan pacu di Vandenberg Space Force Base setelah mencapai orbit.

Dream Chaser, yang akan diluncurkan oleh roket Vulcan dari United Launch Alliance (ULA), dirancang sebagai badan angkat yang mampu membawa kargo hingga 5.200 kg, dilengkapi modul kargo Shooting Star yang dapat dibuang. Sebagai mitra dalam pengembangan stasiun luar angkasa komersial Orbital Reef bersama Blue Origin, Sierra Space memosisikan Dream Chaser sebagai kendaraan logistik utama untuk masa depan orbit Bumi rendah. Penyelesaian pengujian EMI/EMC dan uji derek berkecepatan tinggi ini mengonfirmasi validasi teknik yang kuat terhadap kemampuan operasional inti wahana tersebut.

Sumber-sumber

  • SpaceNews

  • Sierra Space’s Dream Chaser® Spaceplane Successfully Completes Critical Pre-flight Milestones

  • Dream Chaser spaceplane passes pre-flight tests at Kennedy Space Center

  • Dream Chaser proceeding, hits milestones despite uncertain future

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.