SpaceX secara agresif meningkatkan upayanya untuk mengubah lokasi peluncuran di Amerika menjadi spaceport multi-pengguna dengan frekuensi tinggi. Dengan roket Falcon yang dijadwalkan untuk lebih dari 100 peluncuran dari Florida pada tahun 2025 dan program Starship yang terus berkembang, perusahaan berkolaborasi dengan mitra federal untuk menjadikan peluncuran roket sebagai hal yang biasa seperti keberangkatan maskapai penerbangan.
Momen pada Maret 2025, ketika para astronaut misi Fram2 mengamati peluncuran roket Falcon 9 saat mereka menuju peluncuran mereka sendiri, melambangkan masa depan di mana peluncuran roket dapat menjadi hal yang umum seperti keberangkatan pesawat udara. Sejak didirikan pada tahun 2002, SpaceX telah menjadi penyedia layanan peluncuran terkemuka di dunia, melayani misi untuk astronaut, satelit, dan muatan lainnya. Tujuan jangka panjang perusahaan adalah menjadikan kehidupan multiplanet sambil terus memberikan manfaat bagi kehidupan di Bumi.
Untuk mewujudkan visi ini, SpaceX telah bekerja sama dengan NASA, Angkatan Udara AS, FAA, dan mitra lainnya untuk memodernisasi kemampuan peluncuran Amerika. Para pemimpin perusahaan berpendapat bahwa spaceport harus berevolusi untuk beroperasi lebih seperti bandara, dengan banyak peluncuran per hari dari berbagai penyedia. Mencapai tujuan tersebut memerlukan investasi yang signifikan dalam infrastruktur, alat operasional, dan penelitian untuk memastikan keselamatan dan pengelolaan lingkungan.
Saat ini, roket Falcon diproyeksikan akan meluncur lebih dari 100 kali dari Florida pada tahun 2025, sebuah pencapaian yang dimungkinkan oleh kolaborasi lintas pemerintah dan industri. SpaceX juga telah berinvestasi besar-besaran dalam sistem darat, komunikasi, dan penyimpanan propelan untuk mendukung frekuensi peluncuran yang cepat tanpa mengganggu operator lain. Untuk roket generasi berikutnya, Starship, perusahaan sedang membangun fasilitas produksi metana dan pemisahan udara sendiri untuk mengurangi beban pada rantai pasokan yang ada.
Keselamatan publik tetap menjadi fokus utama. SpaceX telah melakukan penelitian bertahun-tahun tentang roket berbahan bakar metana untuk menyempurnakan zona bahaya ledakan dan mengurangi ukuran area yang dibersihkan di sekitar landasan peluncuran dan jalur penerbangan. Perusahaan berbagi temuan ini dengan regulator federal dengan harapan dapat membentuk standar keselamatan di masa depan untuk sistem peluncuran baru. Pada tahun 2025, SpaceX menargetkan 177 peluncuran Falcon, dengan target satu peluncuran setiap 1,7 hari pada akhir tahun, sebuah peningkatan signifikan dari 96 peluncuran pada tahun 2023. Keberhasilan ini dimungkinkan oleh peningkatan frekuensi peluncuran roket Falcon 9 yang rata-rata setiap dua hari sekali. Selain itu, SpaceX berencana untuk meningkatkan frekuensi peluncuran Starship menjadi sekali seminggu dalam waktu sekitar 12 bulan.
Kolaborasi dengan badan pengatur seperti FAA telah menghasilkan persetujuan untuk meningkatkan frekuensi peluncuran di Cape Canaveral Space Force Station menjadi 120 peluncuran Falcon 9 per tahun. Upaya ini juga mencakup penelitian ekstensif tentang propelan metana untuk menyempurnakan zona keselamatan, yang menunjukkan bahwa area yang dibersihkan dapat dikurangi seiring dengan peningkatan keandalan roket.