Space Norway dan Surrey Satellite Technology Ltd (SSTL) telah menjalin kemitraan strategis untuk mengembangkan satelit radar canggih yang bertujuan memperkuat kesadaran domain maritim. Satelit ini, yang dilengkapi dengan radar aperture sintetik (SAR) C-band, akan fokus pada pemantauan wilayah Samudra Atlantik Utara, khususnya area dengan infrastruktur energi vital, perikanan, dan kabel bawah laut yang saat ini kurang terpantau secara komprehensif.
Satelit seberat 400 kilogram ini dijadwalkan untuk diluncurkan pada awal tahun 2027 sebagai bagian dari misi berbagi tumpangan SpaceX. SSTL, yang memiliki rekam jejak kuat dalam pengembangan satelit, bertanggung jawab atas pembangunan wahana antariksa ini, sementara Space Norway akan menyediakan muatan (payload) dan mengoperasikan satelit tersebut. Kemampuan unik satelit ini memungkinkan pengumpulan data SAR resolusi tinggi di area yang luas, memfasilitasi pelacakan kapal dan korelasi data dengan sensor Automatic Identification System (AIS) yang terpasang di dalamnya.
Teknologi SAR menawarkan keunggulan signifikan dibandingkan metode pengawasan optik tradisional, karena kemampuannya untuk beroperasi dalam segala kondisi cuaca, siang maupun malam, serta menembus awan dan kabut. Hal ini memastikan pengawasan yang konsisten dan andal, yang sangat krusial mengingat sekitar 60% permukaan bumi seringkali tertutup awan atau gelap. SAR juga mampu mendeteksi kapal-kapal kecil yang mungkin tidak terdeteksi oleh sistem AIS, yang diperkirakan sekitar 5% kapal tidak mengirimkan informasi AIS atau mengirimkan data palsu. Keunggulan ini menjadikan SAR alat yang sangat berharga untuk memantau lalu lintas kapal, memerangi penangkapan ikan ilegal, operasi pencarian dan penyelamatan, serta deteksi tumpahan minyak.
Pelanggan awal untuk satelit ini adalah Angkatan Bersenjata Norwegia, yang membutuhkan peningkatan kesadaran situasional di wilayah Arktik dan Atlantik Utara. Kebutuhan ini semakin mendesak mengingat kepentingan strategis Norwegia di kawasan tersebut dan kedekatannya dengan kekuatan militer negara lain. Dengan wilayah laut Norwegia yang tujuh kali lebih luas dari daratannya, pemantauan yang efektif menjadi prioritas utama untuk keamanan nasional dan penegakan kedaulatan.
Proyek ini merupakan bagian dari rencana ambisius Space Norway untuk membentuk konstelasi enam satelit yang bertujuan memberikan pemantauan Samudra Atlantik Utara setiap beberapa jam. Kolaborasi ini juga memperkuat posisi Space Norway, yang baru-baru ini mengakuisisi Telenor Satellite dan terlibat dalam Misi Broadband Satelit Arktik (ASBM) yang meluncurkan dua satelit pada Agustus 2024 untuk cakupan broadband di Arktik. Keberhasilan proyek ini akan memberikan Norwegia kapabilitas strategis independen dalam pengawasan maritim.
Pengembangan satelit radar ini menggarisbawahi meningkatnya pentingnya teknologi pengawasan canggih dalam memantau aktivitas maritim, terutama di wilayah dengan infrastruktur kritis dan signifikansi lingkungan. Ini sejalan dengan upaya Norwegia untuk meningkatkan anggaran pertahanannya dan memperkuat kehadiran serta kesadaran situasionalnya di kawasan Arktik dan sekitarnya, termasuk melalui pengadaan drone pengintai jarak jauh dan peningkatan kapabilitas satelit.