Satelit NISAR NASA-ISRO Mulai Mengamati Bumi dengan Detail Luar Biasa

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Satelit observasi Bumi kolaboratif NASA-ISRO Synthetic Aperture Radar (NISAR), yang secara resmi memulai operasinya pada Juli 2025, telah mengirimkan gambar-gambar radar perdananya yang menampilkan detail permukaan Bumi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Misi gabungan antara Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Organisasi Riset Antariksa India (ISRO) ini menggunakan teknologi radar canggih untuk memantau perubahan di planet kita dengan presisi tinggi. NISAR dilengkapi dengan instrumen radar L-band dan S-band yang memungkinkannya mengamati hampir seluruh daratan dan permukaan es Bumi setiap 12 hari. Cakupan yang sering ini sangat penting untuk melacak bahaya alam, kemajuan pertanian, dan dampak perubahan iklim secara akurat.

Teknologi radar L-band dari NASA mampu menembus kanopi hutan lebat dan mengukur kelembaban tanah, serta mendeteksi pergerakan tanah sekecil apa pun, termasuk pergeseran es, tanah longsor, dan aktivitas tektonik. Sementara itu, radar S-band dari ISRO sangat sensitif terhadap vegetasi kecil, menjadikannya ideal untuk memantau tanaman, padang rumput, dan perubahan ekologis yang halus. Kombinasi kedua frekuensi ini memberikan pandangan yang komprehensif tentang lanskap alam dan yang diubah oleh manusia.

Pada Agustus 2025, NISAR berhasil mengirimkan gambar radar perdananya, yang menampilkan pemandangan detail Pulau Mount Desert di Maine dan area pertanian di North Dakota. Gambar-gambar awal ini secara jelas menunjukkan kemampuan satelit dalam membedakan berbagai jenis tutupan lahan, termasuk badan air, hutan, lahan pertanian, dan struktur buatan manusia. Citra dari Pulau Mount Desert menyoroti hutan, badan air, infrastruktur perkotaan, dan jalur air sempit, dengan area magenta yang menandakan lingkungan terbangun dan hijau mewakili vegetasi. Di North Dakota, citra menunjukkan hutan, lahan basah, dan petak pertanian, termasuk pola irigasi melingkar.

Kemampuan ini sangat vital untuk memantau peningkatan dan penurunan ekosistem hutan dan lahan basah, serta melacak perkembangan tanaman sepanjang musim tanam di seluruh dunia. Keberhasilan peluncuran dan dimulainya operasi NISAR menggarisbawahi kekuatan kemitraan internasional dalam memajukan teknologi observasi Bumi. Misi ini, yang merupakan proyek satelit observasi Bumi bersama pertama antara NASA dan ISRO, dibangun di atas warisan kerja sama yang kuat antara kedua negara. Data resolusi tinggi dari NISAR memungkinkan analisis terperinci tentang ekosistem Bumi, produktivitas pertanian, dan perubahan lingkungan dari waktu ke waktu.

Para ilmuwan kini dapat melacak deforestasi, kehilangan lahan basah, pertumbuhan tanaman, dan degradasi lahan dengan tingkat akurasi yang belum pernah ada sebelumnya. Selain itu, NISAR memberikan kemampuan peringatan dini untuk bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, dan banjir, memungkinkan pemerintah dan responden darurat untuk mengambil tindakan tepat waktu guna melindungi nyawa dan infrastruktur. Misi ini diharapkan dapat memberikan data penting bagi para ilmuwan, pembuat kebijakan, dan komunitas di seluruh dunia, yang semakin memperdalam pemahaman kita tentang sistem dinamis Bumi dan mendukung upaya global untuk mitigasi bencana dan pemantauan iklim.

Sumber-sumber

  • SpaceDaily

  • NASA Science

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.

Satelit NISAR NASA-ISRO Mulai Mengamati Bu... | Gaya One