NASA telah mengaktifkan kembali misi Volatiles Investigating Polar Exploration Rover (VIPER) dengan memberikan pesanan tugas senilai $190 juta kepada Blue Origin. Kemitraan ini, di bawah program Commercial Lunar Payload Services (CLPS), bertujuan untuk mengirimkan VIPER ke kutub selatan Bulan pada akhir tahun 2027. Blue Origin akan menggunakan pendarat Blue Moon Mark 1 untuk misi ini. VIPER dirancang untuk menjelajahi wilayah kutub selatan Bulan yang secara permanen teduh untuk mencari es air dan sumber daya volatil lainnya. Sumber daya ini sangat penting untuk mendukung eksplorasi manusia di masa depan dan membangun kehadiran yang berkelanjutan di permukaan bulan. Penemuan es air di kutub selatan Bulan sangat penting karena dapat digunakan sebagai sumber air minum, pendingin peralatan, atau untuk memproduksi bahan bakar roket dan oksigen.
Kebangkitan misi ini terjadi setelah NASA menghadapi tantangan signifikan. Pada Juli 2024, badan antariksa tersebut awalnya membatalkan VIPER karena pembengkakan anggaran dan penundaan dengan penyedia pendarat asli, Griffin milik Astrobotic. Pada saat itu, rover VIPER telah sepenuhnya dirakit dan menjalani pengujian akhir. NASA kemudian menjajaki pendekatan alternatif untuk mencapai tujuan misi tersebut. Pada Mei 2025, badan tersebut memutuskan untuk tidak melanjutkan kemitraan komersial untuk rencana awal dan malah menjajaki "pendekatan alternatif" yang belum ditentukan. Pesanan tugas baru dengan Blue Origin ini menandai pergeseran strategi yang signifikan bagi NASA. Kolaborasi ini memanfaatkan kemampuan sektor swasta untuk memajukan eksplorasi bulan.
Pendarat Blue Moon Mark 1 milik Blue Origin saat ini sedang dalam produksi dan dijadwalkan untuk melakukan misi bulan pertamanya akhir tahun ini, yang akan mengantarkan sistem kamera SCALPSS NASA dan susunan retroreflektif ke permukaan bulan. Misi VIPER ini merupakan bagian penting dari program Artemis NASA, yang bertujuan untuk memastikan kehadiran manusia jangka panjang di bulan pada tahun 2030. Keberhasilan misi ini akan memberikan wawasan penting untuk lokasi pendaratan di masa depan bagi para astronot dan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan bulan, yang sangat penting untuk mempertahankan keberadaan manusia dalam misi yang lebih lama.
Kemitraan ini menggarisbawahi komitmen NASA untuk menggunakan solusi yang inovatif dan hemat biaya untuk tujuan eksplorasinya. Dengan berkolaborasi dengan para pemimpin industri seperti Blue Origin, NASA bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan dan keterjangkauan misi bulannya, membuka jalan bagi eksplorasi manusia di masa depan di Bulan dan seterusnya. Tantangan dalam eksplorasi kutub selatan bulan meliputi kondisi pencahayaan yang ekstrem, dengan sudut matahari yang sangat rendah yang menciptakan bayangan panjang dan kontras terang-gelap yang signifikan, yang dapat memengaruhi kemampuan navigasi rover. Selain itu, debu bulan yang halus dapat menyebabkan masalah keausan pada peralatan, dan medan yang sulit di beberapa wilayah yang teduh secara permanen memerlukan perencanaan misi yang cermat.