Para perencana misi luar angkasa kini memiliki pendekatan inovatif untuk mengatasi kompleksitas masalah tiga benda dalam astrodinamika, berkat penelitian dari Beijing Institute of Technology. Pendekatan baru ini memanfaatkan bantuan gravitasi dari bulan sebuah planet untuk mencapai orbit yang stabil dengan lebih efisien, yang berpotensi mengurangi konsumsi bahan bakar dan biaya misi secara signifikan.
Secara tradisional, wahana antariksa menggunakan bantuan gravitasi dari planet untuk mengubah lintasannya. Namun, konsep menggunakan bulan planet untuk manuver semacam itu masih relatif baru. Studi terbaru menunjukkan bahwa bulan, terutama yang berada dalam batas stabilitas lemah (Weak Stability Boundaries/WSB), dapat menyediakan peluang tambahan untuk bantuan gravitasi, yang berpotensi meningkatkan jumlah jalur orbit yang stabil. Konsep batas stabilitas lemah (WSB) ini dikembangkan oleh Edward Belbruno pada tahun 1987, yang menjelaskan bagaimana wahana antariksa dapat mengubah orbit dengan sedikit bahan bakar.
Misi Jupiter Icy Moons Explorer (JUICE) milik European Space Agency (ESA) telah menerapkan pendekatan ini. Pada Agustus 2024, JUICE melakukan manuver bantuan gravitasi ganda, memanfaatkan Bulan dan Bumi untuk menyesuaikan lintasannya menuju Jupiter. Manuver ini krusial untuk perjalanan delapan tahun misi tersebut yang bertujuan mempelajari bulan-bulan Jupiter, termasuk Callisto, Europa, dan Ganymede. JUICE berhasil melakukan manuver ini, yang merupakan yang pertama kali memanfaatkan gravitasi Bumi dan Bulan secara bersamaan untuk mengubah lintasan wahana antariksa, menghemat sekitar 100-150 kg bahan bakar.
Demikian pula, misi BepiColombo, sebuah kolaborasi antara ESA dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), telah menggunakan beberapa bantuan gravitasi untuk mencapai Merkurius. Diluncurkan pada tahun 2018, BepiColombo telah melakukan beberapa lintasan dekat Bumi, Venus, dan Merkurius, dengan yang terbaru pada 9 Januari 2025. Manuver-manuver ini dirancang untuk memperlambat wahana antariksa, memungkinkannya memasuki orbit di sekitar Merkurius pada akhir tahun 2026. BepiColombo telah melakukan empat dari enam lintasan bantuan gravitasi yang dijadwalkan di Merkurius, dengan lintasan terakhir pada 4 September 2024, yang membantunya menyempurnakan lintasannya untuk memasuki orbit pada November 2026.
Penerapan bantuan gravitasi bulan dalam perencanaan misi menawarkan strategi yang menjanjikan untuk mengurangi kebutuhan bahan bakar dan biaya. Dengan mempertimbangkan interaksi gravitasi antara planet dan bulan-bulannya, perencana misi dapat mengidentifikasi peluang tambahan untuk penyesuaian lintasan yang efisien. Jupiter sendiri memiliki 97 bulan, yang menawarkan banyak potensi lintasan bantuan gravitasi. Simulasi bantuan gravitasi dari Callisto, salah satu dari empat bulan Galilean besar Jupiter, menunjukkan penurunan signifikan dalam kebutuhan bahan bakar untuk memasuki orbit yang stabil di sistem Jovian.