Samsung Electronics telah secara resmi mengumumkan visi mereka tentang masa depan perangkat seluler melalui pengenalan ponsel cerdas lipat tiga yang sangat inovatif, yang saat ini membawa nama kerja Galaxy G Fold. Pengumuman ini tidak sekadar memperkenalkan produk baru, melainkan diposisikan sebagai lompatan kualitatif yang krusial dalam upaya mengatasi keterbatasan mendasar yang selama ini melekat pada gawai multi-engsel. Secara spesifik, tantangan terbesar yang ingin dipecahkan oleh Samsung adalah masalah daya tahan baterai atau otonomi yang sudah lama menjadi kendala utama bagi perangkat lipat.
Fitur paling revolusioner yang mengangkat Galaxy G Fold ke tingkat yang sama sekali baru adalah adopsi sistem baterai tersegmentasi. Ini adalah perubahan paradigma desain daya. Alih-alih mengandalkan satu sumber energi tunggal yang besar, para insinyur di Samsung telah membagi baterai menjadi tiga bagian yang sepenuhnya independen namun dirancang untuk bekerja secara sinergis. Kapasitas total gabungan dari sistem ini diperkirakan akan melampaui batas 5000 mAh. Angka ini menunjukkan peningkatan substansial jika dibandingkan dengan pendahulunya, unggulan sebelumnya Galaxy Fold 7, yang hanya dibekali dengan baterai 4400 mAh.
Pendekatan desain baterai yang terbagi ini memberikan manfaat ganda. Selain meningkatkan kapasitas daya, sistem ini juga memastikan pembuangan panas yang jauh lebih efektif dan merata. Manajemen termal yang superior ini sangat penting untuk menjaga kinerja puncak dari prosesor bertenaga tinggi yang diantisipasi, yaitu Snapdragon 8 Elite Gen 5, terutama saat perangkat digunakan untuk tugas berat. Detail teknis mengenai penempatan baterai ini telah terungkap melalui paten yang dipublikasikan oleh Korean Intellectual Property Service (KIPRIS).
Dokumen paten tersebut mengonfirmasi bahwa baterai dengan ukuran terkecil ditempatkan secara strategis pada segmen yang menampung unit kamera, sementara sel baterai terbesar berada di bagian sentral atau tengah perangkat, memaksimalkan distribusi bobot dan ruang. Dari sisi pengalaman pengguna, ketika dibuka sepenuhnya, Galaxy G Fold bertransformasi secara mulus menjadi layar 10 inci yang luas, menawarkan pengalaman visual dan produktivitas yang setara dengan tablet kecil.
Meskipun kompleksitas konstruksi meningkat drastis akibat mekanisme lipat tiga, Samsung tetap menunjukkan komitmen yang tak tergoyahkan terhadap durabilitas dan ketahanan jangka panjang. Untuk mencapai standar ini, mereka mengandalkan penggunaan rangka yang terbuat dari titanium, material yang dikenal karena kekuatannya yang ringan. Selain itu, mekanisme engsel telah menjalani pengujian yang sangat teliti untuk menghilangkan kekhawatiran konsumen yang sering muncul terkait keausan pada teknologi lipat. Para pengamat industri dan pakar teknologi telah mulai menarik kesejajaran yang menarik antara arsitektur baterai modular yang digunakan pada G Fold ini dengan inovasi dan pengembangan mutakhir yang saat ini diterapkan secara luas di sektor kendaraan listrik.
Samsung memposisikan Galaxy G Fold sebagai perangkat premium yang dirancang khusus bagi pengguna profesional dan penggemar teknologi yang menuntut fungsionalitas maksimal tanpa sedikit pun kompromi pada kinerja atau daya tahan baterai. Meskipun ambisi teknologinya tinggi, volume produksi awal yang direncanakan oleh Samsung akan terbatas, diperkirakan hanya sekitar 200.000 unit. Mengenai penetapan harga, Galaxy G Fold diproyeksikan berada dalam kisaran harga premium, yaitu antara $2.500 hingga $3.500. Harga ini diumumkan secara tentatif untuk pasar-pasar awal yang dipilih, termasuk Tiongkok dan Korea Selatan. Langkah strategis yang diambil Samsung ini jelas menunjukkan bagaimana perusahaan dapat secara harmonis menggabungkan kebutuhan esensial akan portabilitas perangkat dengan tuntutan daya komputasi yang tinggi, secara efektif membuka cakrawala baru dan menetapkan tolok ukur baru bagi seluruh industri perangkat seluler global.