Raksasa furnitur asal Swedia, IKEA, baru-baru ini memperkenalkan koleksi orisinal yang diberi nama “Phone Sleep”. Inisiatif ini diposisikan bukan sekadar produk baru yang dijual, melainkan sebagai ajakan tegas untuk mengevaluasi kembali batasan pribadi di tengah digitalisasi yang masif, terutama yang berkaitan erat dengan ritual penting sebelum tidur.
Koleksi unik ini terdiri dari ranjang miniatur yang dirancang khusus untuk ponsel pintar, meniru gaya produk IKEA yang ikonik dan mudah dikenali. Tempat tidur kecil ini memiliki fungsi lebih dari sekadar wadah; ia dilengkapi dengan chip NFC. Chip ini berfungsi untuk merekam durasi waktu perangkat tersebut berada dalam kondisi istirahat total. Data yang terkumpul kemudian dikirimkan ke aplikasi resmi IKEA, memungkinkan pengguna untuk memantau dan menyesuaikan kebiasaan malam mereka secara lebih baik dan terukur.
Kampanye ini dikembangkan lebih lanjut di Uni Emirat Arab (UEA) melalui tantangan yang digamifikasi, yang disebut “Phone Sleep Challenge”. Pengguna yang menunjukkan disiplin dengan meletakkan gawai mereka di ranjang mini ini setidaknya selama tujuh jam setiap malam, selama tujuh malam berturut-turut, berhak mendapatkan hadiah. Hadiah yang ditawarkan adalah voucher senilai 100 dirham (setara sekitar 2200 rubel) untuk berbelanja di toko IKEA. Untuk berpartisipasi dalam tantangan ini, konsumen diwajibkan melakukan pembelian minimal 750 dirham di toko IKEA, termasuk setidaknya satu item dari rangkaian produk tidur, setelah itu mereka akan mendapatkan ranjang mini secara gratis.
Inisiatif ini menegaskan komitmen merek untuk mengintegrasikan perhatian terhadap kualitas istirahat ke dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Laporan Tidur IKEA 2025, penduduk UEA mencetak 68 dari 100 poin dalam kualitas tidur, angka ini sedikit lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 63 poin, namun masih menyisakan ruang besar untuk perbaikan. Carla Klumpenaar, General Manager Pemasaran IKEA Al-Futtaim, menekankan bahwa tidur mungkin adalah “proyek desain” paling penting dalam hidup kita yang sering diabaikan, dan ponsel telah menjadi “tamu tak diundang” di kamar tidur, mengganggu ketenangan.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa layar ponsel itu sendiri adalah pencuri waktu utama yang merusak siklus tidur. Analisis yang dilakukan pada mahasiswa mengungkapkan bahwa hanya satu jam penggunaan ponsel pintar sebelum tidur dapat meningkatkan risiko insomnia sebesar 59% dan secara rata-rata “mencuri” 24 menit waktu tidur per malam. Koleksi “Phone Sleep” bertujuan mengubah masalah rutin ini menjadi praktik kesehatan yang menyenangkan dan interaktif, menawarkan objek fisik—ranjang mini—sebagai ritual sederhana namun efektif untuk mendapatkan kembali kendali atas waktu pribadi dan kualitas istirahat.