Wizz Air memimpin dalam inovasi penerbangan berkelanjutan dengan mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) canggih ke dalam operasinya. Maskapai ini telah menerapkan sistem FlyGuide FPO (Flight Path Optimization) dari StorkJet di seluruh armadanya, sebuah langkah strategis yang bertujuan untuk mengoptimalkan jalur penerbangan, mengurangi konsumsi bahan bakar, dan meminimalkan emisi karbon. Inisiatif ini menempatkan Wizz Air sebagai pelopor di antara maskapai berbiaya rendah dalam memanfaatkan AI untuk efisiensi operasional dan kelestarian lingkungan.
Sistem FlyGuide FPO, yang mulai digunakan pada Maret 2025, menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk menganalisis model kinerja pesawat dan data penerbangan aktual. Alat yang didukung AI ini memberikan rekomendasi waktu nyata kepada pilot mengenai kecepatan dan ketinggian optimal di semua fase penerbangan, mulai dari pendakian hingga jelajah dan penurunan. Rekomendasi yang dipersonalisasi ini dikirimkan langsung ke tablet pilot, memberdayakan mereka untuk membuat keputusan yang lebih tepat yang mengarah pada penerbangan yang lebih efisien. Pengurangan emisi bahan bakar dan CO2 yang dicapai melalui sistem ini, berdasarkan lebih dari 10.000 uji coba penerbangan, berkisar antara 0,5% hingga 1% per penerbangan, yang secara signifikan berkontribusi pada tujuan lingkungan maskapai.
Selain optimalisasi jalur penerbangan, Wizz Air juga telah meningkatkan sistem prediksi cuaca, termasuk data angin yang lebih baik untuk penurunan. Peningkatan ini, yang mulai berlaku pada Agustus 2025 melalui sistem Aventus dan SIGMA dari Avtech, memberikan informasi cuaca waktu nyata yang dinamis dan spesifik rute kepada pilot. Informasi ini mencakup pola angin, turbulensi, dan kondisi cuaca lainnya di sepanjang jalur penerbangan, seperti pembentukan es, badai petir, dan abu vulkanik. Dengan memberikan data yang akurat dan terkini, Wizz Air bertujuan untuk memastikan penerbangan yang lebih mulus dan nyaman bagi penumpangnya, mengurangi kejadian turbulensi yang tidak terduga.
Langkah Wizz Air untuk mengintegrasikan AI sejalan dengan komitmennya yang lebih luas terhadap keberlanjutan, termasuk tujuannya untuk mengurangi emisi karbon per kilometer penumpang sebesar 25% pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Pengakuan maskapai sebagai maskapai paling berkelanjutan di wilayah EMEA pada tahun 2025 oleh World Finance Sustainability Awards menggarisbawahi dedikasinya terhadap praktik penerbangan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Inisiatif ini juga merupakan bagian dari program "Customer First Compass" maskapai, yang berfokus pada peningkatan pengalaman pelanggan melalui inovasi teknologi, keandalan, dan dukungan pelanggan yang ditingkatkan.
Di luar efisiensi operasional, AI juga merevolusi pengalaman penumpang di industri penerbangan. Teknologi yang didukung AI dapat mempersonalisasi layanan, meningkatkan komunikasi, dan mengoptimalkan kenyamanan dalam penerbangan. Sistem kontrol iklim cerdas, misalnya, dapat menyesuaikan suhu dan aliran udara berdasarkan preferensi individu, menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi penumpang sekaligus meningkatkan efisiensi energi. Selain itu, AI menyederhanakan proses check-in dan boarding melalui pengenalan wajah dan sistem biometrik, mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan keamanan. Dengan mengintegrasikan teknologi AI, Wizz Air tidak hanya meningkatkan kinerja operasionalnya tetapi juga menetapkan standar baru untuk pengalaman penumpang, memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam industri penerbangan yang sadar lingkungan dan berpusat pada pelanggan.