OpenAI Luncurkan GPT-5 Codex: Asisten AI Canggih untuk Revolusi Pengembangan Perangkat Lunak

Diedit oleh: Veronika Radoslavskaya

OpenAI kembali menggebrak dunia teknologi dengan peluncuran GPT-5 Codex, sebuah asisten pengkodean berbasis kecerdasan buatan yang dirancang untuk mentransformasi lanskap pengembangan perangkat lunak. Model terbaru ini merupakan evolusi signifikan dari pendahulunya, menawarkan peningkatan performa dan fungsionalitas yang luar biasa bagi para pengembang.

GPT-5 Codex dirancang untuk mengotomatisasi berbagai tugas krusial dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Mulai dari refactoring kode, pembuatan kasus uji otomatis, perbaikan bug yang efisien, hingga tinjauan kode yang mendalam, model ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kode secara keseluruhan. Salah satu keunggulan utamanya adalah durasi operasional yang diperpanjang, yang dalam pengujian mencapai lebih dari tujuh jam. Kemampuan adaptif dalam mengelola sumber daya komputasi berdasarkan kompleksitas tugas juga menjadi fitur unggulan, memastikan efisiensi optimal.

Dalam tolok ukur kinerja, GPT-5 Codex menunjukkan peningkatan yang mengesankan. Model ini mencapai akurasi 74,5% pada dataset SWE-bench Verified, melampaui GPT-5 yang hanya mencapai 72,8%. Untuk tugas refactoring, GPT-5 Codex mencatat skor 51,3%, sebuah lompatan signifikan dari 33,9% yang diraih GPT-5. Pengembang yang berpartisipasi dalam pengujian juga memberikan penilaian positif terhadap kapabilitas tinjauan kode GPT-5 Codex, mencatat adanya penurunan komentar yang tidak relevan dibandingkan dengan GPT-5.

Ketersediaan GPT-5 Codex diperluas melalui berbagai platform, termasuk antarmuka baris perintah (command-line interface), ekstensi untuk lingkungan pengembangan terintegrasi (IDE) seperti Visual Studio Code, dan platform berbasis cloud. Versi baris perintah memungkinkan pengguna untuk menyertakan diagram atau tangkapan layar untuk penjelasan desain, membuat daftar tugas, dan terhubung dengan alat eksternal. Sementara itu, versi cloud menawarkan otomatisasi yang lebih canggih, seperti deteksi skrip penyiapan, instalasi dependensi, dan penggunaan peramban untuk memverifikasi keluaran visual, bahkan dengan kemampuan melampirkan tangkapan layar ke tugas atau permintaan tarik (pull request).

GPT-5 Codex terintegrasi dalam berbagai paket langganan ChatGPT, termasuk Plus, Pro, Business, Edu, dan Enterprise, dengan opsi penggunaan tambahan untuk paket tingkat yang lebih tinggi. Rencana integrasi melalui API juga sedang disiapkan untuk rilis mendatang, yang akan semakin memperluas jangkauan dan fleksibilitas penggunaannya.

Perkembangan ini sejalan dengan tren yang lebih luas di mana AI semakin menjadi mitra kolaboratif dalam pengembangan perangkat lunak. Alat seperti GitHub Copilot dan Amazon CodeWhisperer telah menunjukkan bagaimana AI dapat mempercepat proses pemrograman dan meningkatkan kualitas kode. Laporan GitHub tahun 2023 bahkan mencatat bahwa pengembang yang menggunakan Copilot dapat menyelesaikan tugas pengkodean hingga 55% lebih cepat. GPT-5 Codex, dengan kemampuannya yang ditingkatkan, diposisikan untuk menjadi pemimpin dalam evolusi ini, memungkinkan pengembang untuk fokus pada aspek arsitektur dan inovasi yang lebih strategis, sementara AI menangani tugas-tugas yang lebih repetitif dan memakan waktu. Para ahli memprediksi bahwa dalam lima tahun ke depan, kolaborasi antara manusia dan AI akan menjadi norma dalam pengembangan perangkat lunak, menghasilkan sistem yang lebih cepat, lebih kompleks, dan lebih stabil.

Sumber-sumber

  • THE DECODER

  • The New Stack

  • Ainvest

  • ScrumLaunch

  • Beebom

  • TekRevol

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.