GPT-5.1 Codex Max: AI yang Melakukan Coding dalam Waktu Lama, Mengubah Ide Menjadi Aplikasi

Penulis: Veronika Radoslavskaya

GPT-5.1 Codex Max

OpenAI telah mengumumkan peluncuran GPT-5.1 Codex Max, sebuah model coding agenik khusus yang menandai era baru bagi pengembangan perangkat lunak. Pembaruan ini dirancang tidak hanya untuk menulis kode lebih cepat, tetapi juga untuk bekerja secara otonom pada proyek-proyek kompleks dalam jangka waktu yang berkelanjutan (sustained periods), memposisikannya sebagai mitra yang tak tergantikan bagi pemrogram profesional dan alat yang ampuh bagi non-pemrogram yang ingin membangun perangkat lunak mereka sendiri.

Terobosan utamanya adalah kemampuan model untuk mengerjakan masalah skala besar tanpa kehilangan konteks. Hal ini dicapai melalui proses baru yang disebut "compaction" (pemadatan), yang memungkinkan AI memangkas riwayatnya sambil tetap bekerja secara koheren melintasi beberapa jendela konteks—secara efektif mengelola jutaan token dalam satu tugas. Lompatan teknologi ini memungkinkan refaktorisasi skala proyek dan sesi debugging yang mendalam, di mana OpenAI mengonfirmasi bahwa agen ini dirancang untuk tetap gigih, memperbaiki kesalahan secara otonom, dan melakukan iterasi hingga memberikan hasil yang sukses.

Bagi para pengembang, kemampuan ini diterjemahkan langsung menjadi peningkatan produktivitas yang signifikan. Pengembang yang menggunakan Codex melaporkan peningkatan substansial dalam output pull request mereka dan tingkat penyelesaian proyek yang lebih cepat. Yang krusial, model ini juga memberikan efisiensi token yang unggul, menggunakan sekitar 30% lebih sedikit "token berpikir" (thinking tokens) untuk mencapai hasil berkualitas tinggi yang sama dibandingkan dengan model sebelumnya, yang mengarah pada penghematan biaya yang nyata.

Sangat penting bagi audiens non-pemrogram, kemampuan agenik model yang ditingkatkan serta pelatihannya di lingkungan Windows berarti bahwa pembuatan perangkat lunak yang sangat canggih kini dapat diakses melalui bahasa alami. Codex Max dilatih untuk beroperasi lintas Command Line Interface (CLI) dan ekstensi IDE. Anda cukup memberikan tujuan tingkat tinggi, dan agen tersebut akan mengambil alih tugas berat dalam merencanakan, mengeksekusi, dan memvalidasi aplikasi.

OpenAI menekankan perlunya kehati-hatian: meskipun Codex Max adalah model keamanan siber mereka yang paling mumpuni hingga saat ini, model ini dirancang untuk berjalan dalam sandbox yang aman secara default. Perusahaan menegaskan bahwa AI harus diperlakukan sebagai peninjau tambahan, dan pengawasan manusia tetap krusial sebelum menerapkan (deploy) perangkat lunak apa pun yang dibuat secara otonom ke tahap produksi.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.