Google Meluncurkan Gemini 3, Membuka Era "Deep Think" dan Agen Otonom

Setelah dua tahun hiruk pikuk kecerdasan buatan generatif, Google secara resmi merilis Gemini 3. Model ini diklaim mampu menggeser lanskap AI dari sekadar chatbot yang memprediksi teks menjadi agen AI yang dapat bernalar, merencanakan, dan bertindak secara mandiri. Peluncuran ini memperkenalkan dua tingkatan utama: Gemini 3 Pro, yang langsung tersedia, dan mode Gemini 3 Deep Think yang jauh lebih kuat, dirancang khusus untuk memecahkan masalah kompleks dengan cara "berpikir" mendalam sebelum memberikan respons.

Fitur unggulan dari generasi terbaru ini adalah fokusnya pada "penalaran mekanistik." Peluncuran Gemini 3 Pro menunjukkan kemampuan penalaran canggih, mencapai skor 91.9% dalam tolok ukur sulit GPQA Diamond dan 37.5% pada ujian Humanity's Last Exam (HLE) tanpa bantuan alat eksternal. Kapabilitas ini memungkinkan model untuk memahami kedalaman dan nuansa dalam bidang sains dan matematika dengan tingkat keandalan yang sangat tinggi.

Mode Deep Think yang baru, yang akan segera tersedia bagi pelanggan Ultra, mendorong batas-batas ini lebih jauh lagi. Dirancang untuk mengatasi masalah-masalah kompleks dan baru, Deep Think berhasil meraih skor 45.1% pada ARC-AGI-2, sebuah tolok ukur ketat yang menguji kemampuan AI dalam memecahkan teka-teki logika yang belum pernah dilihat sebelumnya, serta 41.0% pada HLE. Mode yang ditingkatkan ini dibangun untuk pemecahan masalah sejati, melampaui fungsi pengambilan dan sintesis standar.

Bagi para pengembang, peluncuran ini disertai dengan platform baru bernama Google Antigravity. Lingkungan pengembangan yang mengutamakan "agen-pertama" ini memungkinkan insinyur perangkat lunak bekerja berdampingan dengan agen AI yang memiliki akses langsung ke terminal, peramban, dan editor kode. Alih-alih hanya melengkapi satu baris kode secara otomatis, agen-agen ini dapat merencanakan, mengeksekusi, dan memvalidasi tugas perangkat lunak kompleks secara otonom.

Google mendeskripsikannya sebagai alat pamungkas untuk "vibe coding"—gaya pemrograman di mana pengembang berfokus pada niat kreatif tingkat tinggi sementara AI menangani detail implementasinya. Ini adalah perubahan paradigma besar dalam cara perangkat lunak dibuat, memungkinkan efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di sisi konsumen, Gemini 3 memanfaatkan kemampuan multimodal dan jendela konteks masif sebesar 1 juta token. Kapasitas ini memungkinkannya memproses data dalam jumlah besar, setara dengan lebih dari 1.500 halaman teks atau seluruh rekaman kuliah video. Ini memungkinkan Gemini 3 bertindak sebagai pelatih pribadi yang sangat detail.

Sebagai contoh, model ini dapat menganalisis video pertandingan pickleball pengguna, mengidentifikasi kekurangan spesifik dalam bentuk pukulan mereka, dan menghasilkan rencana pelatihan yang disesuaikan. Untuk pelajar, ia dapat mencerna makalah akademis atau tutorial video panjang dan menghasilkan alat bantu belajar interaktif seperti flashcards atau visualizations untuk membantu mereka menguasai materi. Bahkan, Gemini 3 juga mampu menguraikan resep tulisan tangan dan mengubahnya menjadi format digital.

Google juga mengklaim dominasi di papan peringkat. Gemini 3 Pro telah menduduki posisi teratas di LMArena, situs tolok ukur crowdsourced tempat pengguna menilai model AI secara buta, mencapai skor Elo 1501. Kenaikan model ini ke puncak melanjutkan warisan pendahulunya, Gemini 2.5 Pro, yang sebelumnya memegang peringkat yang sangat kompetitif tersebut. Model ini sedang diluncurkan di seluruh ekosistem Google, termasuk aplikasi Gemini, Vertex AI, dan "AI Mode" baru di Google Search yang menghasilkan simulasi interaktif secara cepat. Meskipun mode "Deep Think" masih ditahan untuk pemeriksaan keamanan akhir, model inti Gemini 3 Pro sudah aktif hari ini, menandakan bahwa Google siap menempatkan AI "agentic" ke tangan jutaan pengguna di seluruh dunia.