Bika.ai meluncurkan platform "Pengatur AI" pertamanya pada 9 September 2025, yang bertujuan untuk merevolusi manajemen agen kecerdasan buatan (AI). Perusahaan yang berbasis di Dover, Delaware ini memposisikan dirinya sebagai solusi produktivitas yang dirancang untuk mengelola dan mengoordinasikan berbagai agen AI sebagai tenaga kerja digital yang terpadu.
Peluncuran ini merupakan respons terhadap meningkatnya beban kerja digital yang disebabkan oleh adopsi AI yang meluas. Para profesional sering menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengelola berbagai sistem AI, yang justru mengurangi produktivitas. Bika.ai mengatasi masalah ini dengan mengintegrasikan agen-agen AI yang terpisah ke dalam struktur organisasi yang kohesif, memungkinkan pengguna untuk mengelola tim AI mereka layaknya mengelola perusahaan.
Kelly Chan, Pendiri dan CEO Bika.ai, menyatakan bahwa fokus perusahaan adalah pada peningkatan manajemen agen AI, bukan sekadar penambahan jumlah agen. Misi Bika.ai adalah menjadi sistem manajemen ilmiah di era AI, yang bertujuan untuk membebaskan individu dari tugas-tugas yang memakan waktu dan berulang. Platform ini menawarkan solusi praktis untuk berbagai profesi, seperti penasihat keuangan yang dapat mengotomatiskan pemantauan pasar dan pembuatan laporan, pemasar yang dapat mengotomatiskan kampanye multi-saluran, serta profesional asuransi dan keuangan yang dapat menyederhanakan proses prospek.
Pengembangan Bika.ai sejalan dengan klasifikasi industri terhadap kemajuan kecerdasan buatan umum (AGI), yang dibagi menjadi lima tingkatan: Chatbot, Reasoner, Agent, Innovator, dan Organizer. Bika.ai menempatkan dirinya pada tingkatan teratas, "Organizer", yang menunjukkan ambisinya untuk memimpin dalam pengelolaan dan pengorganisasian agen AI. Dengan mengatasi tantangan beban kerja digital dan menyederhanakan manajemen tim AI, Bika.ai diposisikan untuk mengubah cara individu dan bisnis berinteraksi dengan AI, sehingga meningkatkan produktivitas dan efisiensi secara keseluruhan.