Sarah Ferguson, Duchess of York, menghadapi konsekuensi serius setelah sebuah email yang dikirimnya pada tahun 2011 kepada Jeffrey Epstein kembali menjadi sorotan publik. Email tersebut, di mana ia menyebut Epstein sebagai "teman yang teguh, murah hati, dan luar biasa," telah memicu pemutusan hubungan oleh sejumlah badan amal yang sebelumnya didukung oleh sang Duchess.
Organisasi-organisasi seperti Julia's House, sebuah rumah sakit anak, Teenage Cancer Trust, dan Prevent Breast Cancer termasuk di antara lembaga yang mengakhiri peran Ferguson sebagai pelindung atau duta mereka. Keputusan ini mencerminkan ketidaknyamanan yang meluas di kalangan organisasi nirlaba terkait asosiasi masa lalu dengan individu yang terlibat dalam skandal pelecehan seksual Epstein.
Pengungkapan email ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Ferguson secara publik menyatakan penyesalannya dalam wawancara dengan Evening Standard pada Maret 2011. Saat itu, ia mengakui kesalahannya menerima £15.000 dari Epstein untuk melunasi utangnya, menyebutnya sebagai "kesalahan penilaian yang sangat besar" dan menyatakan kebenciannya terhadap pedofilia serta pelecehan seksual anak-anak. Ia berjanji untuk mengembalikan uang tersebut dan tidak akan pernah berurusan lagi dengan Epstein.
Menurut juru bicara Ferguson, email yang dikirim pada 26 April 2011 itu dibuat atas nasihat hukum, sebagai respons terhadap ancaman tuntutan pencemaran nama baik dari Epstein. Juru bicara tersebut menegaskan kembali kecaman Ferguson terhadap Epstein dan penyesalannya atas hubungan masa lalu mereka, menyatakan bahwa ia, seperti banyak orang lain, "tertipu oleh kebohongan" Epstein.
Insiden ini menambah pengawasan terhadap keterkaitan Ferguson dengan jaringan Epstein dan menyoroti tantangan yang dihadapi individu dengan koneksi masa lalu ke figur kontroversial. Skandal ini juga berpotensi memperdalam dampak reputasi yang sudah ada, mengingat hubungan dekat Ferguson dengan mantan suaminya, Pangeran Andrew, yang juga terseret dalam skandal Epstein.