Plum Iran, buah yang berasal dari Persia, menawarkan perpaduan rasa manis dan asam yang unik, menjadikannya permata dalam kekayaan kuliner Iran. Buah ini tidak hanya dinikmati segar, tetapi juga menjadi bahan pokok dalam berbagai hidangan tradisional, mencerminkan apresiasi mendalam masyarakat Iran terhadap keseimbangan rasa dan manfaat nutrisi.
Secara historis, Iran dikenal sebagai salah satu asal mula budidaya plum, di mana buah ini telah dibudidayakan selama berabad-abad. Keberadaannya dalam masakan Persia sangatlah sentral, sering kali dipadukan dengan daging seperti ayam atau domba untuk menciptakan hidangan yang kaya rasa. Penggunaan plum, baik yang segar maupun kering (prune), dalam masakan gurih adalah ciri khas kuliner Iran, yang mahir dalam menyeimbangkan elemen manis, asam, dan gurih. Varietas seperti *Gojeh Sabz*, plum hijau yang masih mentah, juga sangat dihargai karena rasa asamnya yang menyegarkan dan sering diolah menjadi sup atau dimakan langsung dengan garam.
Salah satu hidangan klasik yang menonjolkan kelezatan plum Iran adalah semacam rebusan atau gulai yang menggabungkan buah plum dengan protein. Untuk membuatnya, siapkan empat buah plum matang yang dipotong kecil-kecil dan plum kering yang dibelah dua. Tumis dua bawang bombay sedang hingga keemasan dalam 50g minyak atau mentega, lalu tambahkan 300g daging ayam atau domba dan masak hingga berubah warna. Masukkan plum yang telah direbus sebentar hingga lunak, plum kering yang sudah direndam, serta bumbu seperti garam, lada, dan dua sendok makan rempah cincang, termasuk peterseli. Rebusan ini kemudian dibiarkan mendidih perlahan selama 30 hingga 40 menit hingga daging dan plum benar-benar empuk, menghasilkan kuah yang kental dan beraroma.
Kelezatan plum Iran tidak berhenti pada hidangan gulai. Buah ini juga diolah menjadi *Lavashak*, sejenis *fruit leather* atau kulit buah kering yang populer sebagai camilan. Dibuat dari puree berbagai buah, termasuk plum, *Lavashak* menjadi cara tradisional masyarakat Iran untuk mengawetkan buah di akhir musim panas agar dapat dinikmati sepanjang tahun. Selain itu, ada pula hidangan seperti *Hali Ghuroo*, sup plum asam yang sering disajikan dengan telur rebus, menunjukkan fleksibilitas plum dalam berbagai kreasi kuliner.
Plum sendiri merupakan sumber nutrisi yang kaya. Dalam 100 gram plum segar, terkandung sekitar 74 kilokalori, serta serat, vitamin A, vitamin C, vitamin K, dan berbagai mineral penting seperti kalium dan magnesium. Kandungan seratnya mendukung kesehatan pencernaan, sementara antioksidan di dalamnya berperan dalam melindungi sel tubuh dari kerusakan. Mengonsumsi plum tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi kesehatan secara keseluruhan, mulai dari menjaga kadar gula darah hingga mendukung kesehatan tulang.
Mencicipi hidangan plum Iran adalah sebuah perjalanan rasa yang membawa kita pada kekayaan budaya dan tradisi kuliner Persia. Setiap suapan menawarkan harmoni rasa yang mengingatkan pada kehangatan keluarga dan keindahan alam yang melimpah.