Kombucha, minuman teh fermentasi yang menyegarkan, kini tengah mengalami lonjakan popularitas yang signifikan di seluruh dunia. Kehadirannya yang semakin meluas di berbagai gerai ritel mencerminkan pergeseran preferensi konsumen menuju minuman kesehatan alami. Minuman berkarbonasi ini, yang dibuat dari teh manis dan SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast), menawarkan berbagai potensi manfaat kesehatan, termasuk dukungan untuk kesehatan pencernaan berkat kandungan probiotiknya dan perlindungan terhadap stres oksidatif dari sifat antioksidannya.
Pasar global kombucha diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan substansial, dengan perkiraan mencapai USD 9,09 miliar pada tahun 2030, didorong oleh tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 13,5% dari tahun 2025 hingga 2030. Pertumbuhan ini sejalan dengan meningkatnya preferensi konsumen terhadap minuman fungsional dan kesadaran akan manfaat probiotik untuk kesehatan usus. Di Indonesia, pasar kombucha diproyeksikan tumbuh dengan CAGR sebesar 6,2% selama periode 2024-2030, didukung oleh kesadaran konsumen yang meningkat terhadap produk alami dan organik, serta ekspansi pesat sektor e-commerce. Studi menunjukkan bahwa lebih dari 95% konsumen Indonesia menganggap produk organik dan bebas pestisida lebih aman dan sehat. Konsumen Indonesia cenderung menyukai rasa "original" kombucha dan bersedia membayar harga reguler untuk manfaat antioksidan, sementara konsumen di negara lain seperti Thailand lebih menyukai rasa buah-buahan alami dan mencari harga yang lebih terjangkau. Para ahli menyarankan konsumsi kombucha dalam jumlah sedang, dengan memperhatikan kandungan alkoholnya yang rendah dan potensi efek samping pencernaan ringan, serta pentingnya memilih produk dari sumber yang terpercaya.
Inovasi rasa yang terus berkembang dan meningkatnya kesadaran akan manfaat kesehatan kombucha menempatkannya sebagai pemain utama dalam lanskap minuman global. Pasar kombucha global diperkirakan mencapai USD 9,09 miliar pada tahun 2030, dengan CAGR 13,5% dari 2025-2030. Di Indonesia, pertumbuhan pasar kombucha diproyeksikan mencapai CAGR 6,2% selama periode 2024-2030. Pertumbuhan ini didorong oleh preferensi konsumen terhadap produk alami dan organik, serta ekspansi e-commerce. Lebih dari 95% konsumen Indonesia menganggap produk organik lebih aman dan sehat. Konsumen Indonesia menyukai rasa original dan bersedia membayar lebih, sementara konsumen di negara lain lebih menyukai rasa buah dan harga terjangkau. Penting untuk mengonsumsi kombucha dalam jumlah sedang, memperhatikan kandungan alkohol dan potensi efek samping pencernaan, serta memilih sumber yang terpercaya.