Festival Es Sancheoneo Hwacheon di Provinsi Gangwon, Korea Selatan, kembali menjadi sorotan sebagai perayaan musim dingin yang menonjolkan kekayaan tradisi kuliner lokal. Acara tahunan ini secara efektif memadukan kegembiraan komunal dengan apresiasi mendalam terhadap hasil bumi daerah, terutama ikan trout gunung yang dikenal sebagai sancheoneo. Inti dari festival ini adalah kegiatan memancing di atas lapisan es tebal, sebuah ritual yang menguji kesabaran para peserta.
Ikan sancheoneo yang berhasil ditangkap, yang terkenal karena cita rasanya yang lembut, segera menjadi hidangan utama. Pengunjung mendapatkan kesempatan unik untuk langsung menikmati hasil tangkapan mereka di pusat-pusat santap yang tersedia. Hidangan ini disajikan dalam dua cara utama: dibakar di atas bara api hingga kulitnya menjadi renyah atau disajikan mentah sebagai sashimi segar. Siklus transformatif dari alam langsung ke meja makan ini sangat dihargai oleh masyarakat setempat sebagai bagian integral dari pengalaman festival.
Lebih dari sekadar memancing, festival ini berfungsi sebagai etalase besar bagi hidangan kaki lima khas Korea yang menawarkan kehangatan saat suhu udara menurun drastis. Stan-stan makanan berjejer menjajakan jajanan ikonik seperti tteokbokki, yaitu kue beras pedas, dan hotteok, panekuk manis berisi gula merah dan kacang. Makanan-makanan ini terjalin erat dengan memori kolektif musim dingin Korea, memberikan jangkar emosional yang menyatukan semua orang dalam kebersamaan yang hangat.
Festival Musim Dingin Hwacheon secara konsisten menarik perhatian wisatawan domestik maupun internasional, sering kali mencatatkan rekor jumlah pengunjung yang melampaui satu juta orang selama periode pelaksanaannya. Keberhasilan acara ini memberikan dampak signifikan pada perekonomian lokal Gangwon, terutama di sektor perhotelan dan usaha kecil. Perencanaan logistik tahunan selalu berfokus pada pengelolaan area es yang aman dan penyediaan fasilitas pendukung yang memadai untuk menampung keramaian besar ini, menjadikannya contoh nyata apresiasi global terhadap tradisi lokal.