Film berjudul "Franz K.", yang disutradarai oleh Agnieszka Holland, secara resmi telah dimasukkan ke dalam daftar pendek (shortlist) nominasi untuk Penghargaan Film Eropa (European Film Awards) yang sangat bergengsi. Pencapaian ini merupakan tonggak penting bagi proyek sinematik ambisius yang merupakan hasil kolaborasi produksi antara tiga negara Eropa: Ceko, Jerman, dan Polandia. Film ini secara khusus menyoroti kehidupan dan karya sastrawan legendaris yang penuh misteri, Franz Kafka, menawarkan perspektif baru tentang sosok ikonik tersebut. Penobatan ini menunjukkan pengakuan internasional yang tinggi terhadap kualitas artistik film tersebut dan kemampuannya untuk beresonansi kuat dengan audiens Eropa yang beragam. Masuknya film ini ke dalam daftar pendek EFA mengukuhkan posisi "Franz K." sebagai salah satu karya penting yang patut diperhitungkan dalam kancah perfilman benua biru, sekaligus menyoroti keberhasilan sinergi lintas batas dalam industri kreatif.
Nominasi yang diterima untuk Penghargaan Film Eropa ini datang setelah film tersebut meraih kesuksesan signifikan di Festival Film Gdynia. Di forum nasional Polandia tersebut, "Franz K." berhasil menyabet beberapa penghargaan penting yang menunjukkan keunggulan di berbagai aspek. Aktor Idan Weiss, misalnya, dianugerahi penghargaan bergengsi untuk kategori Pemeran Pria Terbaik atas penampilannya yang memukau dan mendalam. Selain itu, keahlian sinematografer dan tim spesialis tata rias (makeup) juga mendapatkan apresiasi yang layak atas kontribusi teknis mereka yang luar biasa. Prestasi gemilang di Gdynia ini berfungsi sebagai landasan peluncur yang kuat untuk promosi internasional lebih lanjut, sekaligus memperlihatkan koordinasi yang solid dan keahlian tinggi dari seluruh kru produksi film yang terlibat.
Upacara penyerahan Penghargaan Film Eropa, yang dianggap sebagai salah satu acara puncak dan paling dinanti dalam kalender sinema Eropa, telah dijadwalkan berlangsung pada tanggal 17 Januari 2026, di Berlin. Inklusi "Franz K." dalam persaingan bergengsi ini semakin memperkuat statusnya sebagai salah satu kreasi sinematik paling signifikan yang dirilis pada periode tersebut. Film ini menawarkan kesempatan unik bagi penonton untuk menyelami dan memahami warisan kompleks yang ditinggalkan oleh Kafka, melihatnya melalui lensa seni visual yang mendalam dan menggugah pikiran, jauh melampaui sekadar adaptasi biografi biasa.
Pada dasarnya, karya sinema yang digarap oleh Holland ini bertindak sebagai jembatan naratif yang menghubungkan kompleksitas masa lalu Kafka dengan realitas dan pemahaman audiens masa kini. Keberhasilannya yang gemilang di ruang perfilman Eropa mengindikasikan bahwa film ini menyajikan materi yang sangat kaya untuk direnungkan dan didiskusikan secara mendalam. Film ini secara halus mendorong audiens untuk mengevaluasi kembali pandangan mapan mereka mengenai literatur klasik dan sosok seorang kreator yang sering kali disalahpahami. Dengan memberikan nominasi ini, Akademi Film Eropa (European Film Academy) secara tegas menekankan pentingnya mendukung karya-karya yang mampu memperluas batas-batas persepsi penonton dan secara aktif berkontribusi pada pengayaan budaya secara kolektif. "Franz K." membuktikan bahwa eksplorasi mendalam terhadap tokoh sejarah dapat dihidupkan kembali dengan cara yang relevan, menggugah pikiran, dan memiliki nilai artistik yang tak terbantahkan.