Museum Inggris bersiap untuk meluncurkan acara penggalangan dana perdananya pada 18 Oktober 2025, dengan ambisi untuk menyaingi prestise dan dampak budaya Met Gala di New York. Acara eksklusif yang hanya mengundang ini secara strategis dijadwalkan bertepatan dengan pameran seni Frieze di London, memposisikannya sebagai acara penting dalam kalender budaya kota tersebut.
Acara ini diketuai oleh Helen Brocklebank, CEO Walpole, sebuah organisasi yang mewakili 250 merek mewah Inggris, dengan komite penyelenggara yang mencakup tokoh terkemuka dari dunia seni dan masyarakat kelas atas. Tujuannya adalah untuk memadukan kemegahan Met Gala dengan sentuhan khas Inggris. Para tamu akan didorong untuk mengenakan ansambel haute couture yang merayakan budaya dan gaya pribadi, mencerminkan etos yang berfokus pada mode dari acara pendahulunya di New York.
Acara ini akan mengumpulkan perkumpulan individu terhormat dari dunia seni, mode, dan kalangan sosial terkemuka. Hasil dari acara tersebut akan mendukung kemitraan internasional museum, dengan proyek-proyek spesifik yang direncanakan di Ghana, Armenia, Irak, dan Benin City. Inisiatif ini muncul di saat institusi budaya di Inggris mengalami penurunan pendanaan negara, yang mendorong perlunya acara penggalangan dana berprofil tinggi dan aliran pendapatan yang terdiversifikasi.
Nicholas Cullinan, Direktur British Museum, menyatakan keyakinannya pada potensi bola untuk menjadi sorotan musim sosial London. Perpaduan ambisi, tontonan, dan tujuan amal acara ini dapat mendefinisikan ulang keterlibatan museum dan keberlanjutan finansial. Frieze London dan Frieze Masters akan diadakan di Regent's Park dari 15 hingga 19 Oktober 2025, menarik para kolektor, sponsor, dan selebriti ke kota tersebut. Penyelenggara acara ini berharap bola tersebut akan menjadi momen penting di kalender budaya dan babak baru yang berani bagi museum.
Dengan ambisi dan waktu yang tepat, gala perdana British Museum ini diposisikan untuk menjadi acara budaya Inggris yang unik dengan gema dari Met Gala yang terkenal di New York. Acara ini akan merayakan status London sebagai salah satu ibu kota budaya terkemuka di dunia, sekaligus mengumpulkan dana penting untuk mendukung kemitraan internasional museum. Helen Brocklebank, CEO Walpole, organisasi payung untuk sektor barang mewah Inggris, yang mewakili lebih dari 250 merek Inggris, adalah bagian dari komite penyelenggara. Walpole sendiri telah berperan penting dalam mempromosikan kemewahan Inggris, dengan program seperti 'Brands of Tomorrow' yang membina merek-merek baru. Sektor barang mewah Inggris berkontribusi £81 miliar terhadap perekonomian Inggris, menunjukkan signifikansi ekonomi dari acara semacam ini.
Direktur British Museum, Nicholas Cullinan, yang sebelumnya memimpin National Portrait Gallery, membawa pengalaman yang luas dalam mengawasi transformasi museum dan pembaharuan tujuan. Pengalamannya di Metropolitan Museum of Art di New York dan Tate Modern juga membekalinya dengan perspektif internasional. Kehadiran Cullinan, yang dianugerahi OBE untuk layanan di bidang seni, menandakan komitmen museum terhadap keunggulan dalam acara budaya dan penggalangan dana.