Semua Berita
Logo

Pusat Notifikasi

Tidak ada pesan!

Pusat Notifikasi

Tidak ada pesan!

Kategori

    • •Semua Subkategori “Teknologi”
    • •Kecerdasan Buatan
    • •Mobil
    • •Gadget
    • •Internet
    • •Energi Baru
    • •Luar Angkasa
    • •Semua Subkategori “Ilmu Pengetahuan”
    • •Kedokteran & Biologi
    • •Sejarah & Arkeologi
    • •Astronomi & Astrofisika
    • •Fisika & Kimia
    • •Matahari
    • •Fisika Kuantum
    • •Genetika
    • •Semua Subkategori “Planet”
    • •Hewan
    • •Flora
    • •Penemuan
    • •Lautan
    • •Fenomena Tidak Biasa
    • •Cuaca & Ekologi
    • •Antartika
    • •Semua Subkategori “Masyarakat”
    • •Rekaman
    • •Seni
    • •Musik
    • •Gosip
    • •Mode
    • •Arsitektur
    • •Film
    • •Pengungkapan
    • •Makanan
    • •Semua Subkategori “Uang”
    • •Lelang
    • •Pajak
    • •Mata Uang Kripto
    • •Pasar Saham
    • •Perusahaan
    • •Bank & Mata Uang
    • •Hiburan
    • •Semua Subkategori “Peristiwa Dunia”
    • •Berita Terkini
    • •Ringkasan
    • •Organisasi Internasional
    • •Acara Global Mendatang
    • •Pertemuan Puncak
    • •Trump AS
    • •Semua Subkategori “Manusia”
    • •Kesadaran
    • •Meong
    • •Psikologi
    • •Pemuda
    • •Pendidikan
    • •Desain
    • •Perjalanan
    • •Bahasa

Ikuti Kami

  • •Teknologi
  • •Ilmu Pengetahuan
  • •Planet
  • •Masyarakat
  • •Uang
  • •Peristiwa Dunia
  • •Manusia

Bagikan

  • •Kedokteran & Biologi
  • •Sejarah & Arkeologi
  • •Astronomi & Astrofisika
  • •Fisika & Kimia
  • •Matahari
  • •Fisika Kuantum
  • •Genetika
  • Tentang Kami
  • Ketentuan Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Beranda
  • Ilmu Pengetahuan
  • Fisika & Kimia

Ilmuwan Jerman Rekonstruksi Molekul Pertama Alam Semesta, Menulis Ulang Sejarah Kosmik

07:42, 05 Agustus

Diedit oleh: Vera Mo

Para ilmuwan di Max Planck Institute for Nuclear Physics (MPIK) di Heidelberg, Jerman, telah berhasil merekonstruksi molekul pertama yang terbentuk setelah Big Bang, yaitu ion hidrida helium (HeH+). Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang proses kimia yang berperan dalam pembentukan bintang dan galaksi pertama di alam semesta.

Setelah Big Bang, alam semesta berada dalam kondisi yang sangat panas dan padat. Seiring dengan ekspansinya, suhu menurun, memungkinkan atom hidrogen dan helium bergabung membentuk HeH+. Molekul ini berperan penting dalam pembentukan hidrogen molekuler (H2), yang esensial untuk mendinginkan awan gas dan memungkinkan mereka runtuh membentuk bintang pertama.

Tim MPIK mendinginkan ion HeH+ hingga suhu sangat rendah, mensimulasikan kondisi awal alam semesta. Eksperimen mereka menunjukkan bahwa laju reaksi antara HeH+ dan deuterium tetap konstan, menantang teori sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa HeH+ lebih melimpah dan berpengaruh dalam pembentukan bintang awal daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Deteksi HeH+ di luar angkasa pertama kali dicapai pada tahun 2019, memvalidasi temuan ini. Rekonstruksi laboratorium ini menawarkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pembentukan molekul dan dampaknya. Penelitian ini menyoroti pentingnya kolaborasi interdisipliner dalam astrofisika dan kimia, memperdalam pemahaman kita tentang asal-usul kosmik dan membuka jalan baru untuk memahami evolusi alam semesta setelah Big Bang.

Sumber-sumber

  • livescience.com

  • Scientists just recreated the Universe’s first molecule and solved a 13-billion-year-old puzzle

  • Chemistry at the beginning: How molecular reactions influenced the formation of the first stars

  • First astrophysical detection of the helium hydride ion

Baca lebih banyak berita tentang topik ini:

04 Agustus

AI Ungkap Fisika Baru dalam Plasma Berdebu, Merevolusi Pemahaman Sistem Kompleks

01 Agustus

Ilmuwan Deteksi Antineutrino dari Reaktor Nuklir dengan Detektor Kecil

31 Juli

Penemuan Gelombang Berirama di Mantel Bumi Bawah Afrika Ungkap Proses Tektonik Benua

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.

Peringkat Berita