Hadiah Nobel Fisika 2025 Diberikan atas Penemuan Terobosan dalam Mekanika Kuantum Makroskopis

Diedit oleh: Vera Mo

Pada tanggal 3 Oktober 2023, Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia mengumumkan penganugerahan Hadiah Nobel Fisika kepada John Clarke, Michel H. Devoret, dan John M. Martinis. Penghargaan ini diberikan atas "penemuan terowongan kuantum makroskopis dan kuantisasi energi dalam sirkuit listrik" mereka. Karya perintis ini telah membuka jalan bagi pemahaman baru tentang bagaimana fenomena kuantum, yang sebelumnya hanya diamati pada skala subatomik, dapat bermanifestasi dalam sistem yang lebih besar dan dapat dipegang. Penghargaan ini bernilai 11 juta krona Swedia dan akan dibagi rata di antara ketiga penerima.

Penelitian yang dilakukan oleh Clarke, Devoret, dan Martinis pada pertengahan 1980-an ini menunjukkan bahwa efek kuantum dapat diamati dalam sirkuit listrik yang cukup besar untuk dipegang. Eksperimen mereka menggunakan sirkuit listrik superkonduktor yang menunjukkan bagaimana partikel dapat melewati penghalang yang secara klasik seharusnya tidak dapat ditembus, sebuah fenomena yang dikenal sebagai terowongan kuantum. Selain itu, mereka juga mendemonstrasikan bahwa sistem tersebut menyerap dan memancarkan energi dalam jumlah diskrit, sesuai dengan prediksi mekanika kuantum mengenai kuantisasi energi.

Penemuan ini memiliki implikasi mendalam bagi kemajuan teknologi modern. Karya mereka menjadi fondasi penting bagi pengembangan teknologi kuantum generasi berikutnya, termasuk komputasi kuantum, kriptografi kuantum, dan sensor ultrasensitif. Sirkuit superkonduktor yang mereka kembangkan berfungsi sebagai cikal bakal qubit, unit dasar dalam komputer kuantum saat ini. Hal ini menunjukkan bagaimana penelitian fundamental dalam fisika dapat secara langsung memengaruhi inovasi teknologi yang membentuk dunia kita.

John Clarke, lahir di Cambridge, Inggris, pada tahun 1942, adalah seorang profesor emeritus di University of California, Berkeley. Michel H. Devoret, berasal dari Paris, Prancis, adalah seorang profesor di Yale University dan University of California, Santa Barbara. John M. Martinis, lahir pada tahun 1958, saat ini adalah kepala ilmuwan di Google Quantum AI. Ketiga ilmuwan ini telah mendedikasikan karier mereka untuk mengeksplorasi sifat-sifat kuantum yang menakjubkan dan dampaknya pada skala yang lebih besar.

Penghargaan Nobel ini menggarisbawahi pentingnya penelitian dasar yang tak kenal lelah dalam fisika. Ini adalah bukti bagaimana pemahaman yang lebih dalam tentang alam semesta pada tingkat paling fundamental dapat membuka pintu bagi kemajuan teknologi yang sebelumnya tak terbayangkan, memberdayakan kita untuk menciptakan solusi inovatif dan mendorong batas-batas kemungkinan.

Sumber-sumber

  • infobae

  • Nobel Prize in Physics 2025

  • John Clarke, Michel Devoret and John Martinis win the 2025 Nobel Prize for Physics

  • Meet Clarke, Devoret and Martinis — the 2025 Nobel laureates who brought quantum tunnelling to life

  • Nobel Prize In Physics 2025: John Clarke, Michel Devoret And John Martinis Get Nobel Prize In Physics

  • Nobel Prize in Physics 2025: John Clarke, Michel Devoret and John Martinis win award for breakthroughs in quantum tunnelling and energy quantisation - details

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.