Studi Revolusioner: Sidik Jari Molekuler Mendefinisikan Ulang Resistensi Insulin pada Tahun 2025

Diedit oleh: 🐬Maria Sagir

Sebuah studi inovatif yang diterbitkan pada tahun 2025 telah menantang pemahaman tradisional tentang resistensi insulin. Para peneliti di Universitas Kopenhagen, bekerja sama dengan Karolinska Institutet dan Steno Diabetes Center, telah menemukan bahwa resistensi insulin ada dalam spektrum, bergerak menjauh dari pandangan biner konvensional sehat versus diabetes.

Studi tersebut, yang melibatkan analisis proteomik biopsi otot dari lebih dari 120 peserta, mengungkapkan sidik jari molekuler unik yang berkorelasi dengan berbagai tingkat resistensi insulin. Sidik jari ini menunjukkan bahwa beberapa individu dengan diabetes tipe 2 menunjukkan respons insulin yang lebih baik daripada beberapa individu sehat pada tingkat molekuler.

Penemuan ini dapat merevolusi diagnosis dan pengobatan diabetes tipe 2, memungkinkan deteksi dini dan intervensi pencegahan yang dipersonalisasi. Dengan menyesuaikan perawatan dengan lanskap molekuler spesifik pasien, pendekatan pengobatan presisi dapat meningkatkan efikasi dan meminimalkan efek samping, menawarkan harapan untuk pengelolaan diabetes tipe 2 yang lebih efektif di seluruh dunia.

Sumber-sumber

  • Scienmag: Latest Science and Health News

  • Bioengineer

  • PMC

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.