Pemerintah Nigeria telah meluncurkan dua dokumen penting yang bertujuan untuk mengintegrasikan dan menstandarisasi pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan nasional. Dokumen-dokumen tersebut, yaitu Rencana Aksi Strategis Implementasi Kebijakan Pengobatan Tradisional dan Kode Etik serta Praktik bagi Praktisi Pengobatan Tradisional, diluncurkan pada peringatan Hari Pengobatan Tradisional Afrika 2025 di Abuja.
Menteri Negara untuk Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Dr. Iziaq Adekunle Salako, menekankan bahwa langkah ini sangat penting mengingat ketergantungan jutaan warga Nigeria, terutama di daerah pedesaan, pada pengobatan tradisional untuk kebutuhan perawatan kesehatan primer mereka. Beliau menyatakan bahwa pengobatan tradisional merupakan alat vital untuk meningkatkan akses layanan kesehatan, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung manufaktur lokal. "Bukti adalah jembatan antara keyakinan dan kebijakan. Inilah yang akan memungkinkan pengobatan tradisional bergerak dari pinggiran ke arus utama layanan kesehatan," ujar Dr. Salako.
Langkah ini sejalan dengan komitmen administrasi Presiden Bola Ahmed Tinubu untuk mendorong pengobatan tradisional yang berbasis penelitian. Pemerintah mengakui potensi besar pengobatan tradisional dalam berkontribusi pada peningkatan akses kesehatan, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi. Untuk mewujudkan potensi ini, pemerintah mendorong studi klinis dan penelitian ilmiah guna memvalidasi keamanan dan efektivitas ramuan tradisional.
Nigeria telah membangun fondasi yang kuat untuk upaya ini, termasuk pembentukan Departemen Pengobatan Tradisional, Pelengkap, dan Alternatif serta pengembangan Daftar Tanaman Obat Penting Nigeria yang mendokumentasikan lebih dari 200 tanaman obat. Kolaborasi dengan badan pengatur seperti Standar Organisasi Nigeria (SON) juga telah dilakukan untuk menetapkan standar kualitas. Selain itu, Nigeria bekerja sama dengan organisasi internasional seperti Organisasi Kesehatan Afrika Barat dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk dukungan teknis dan berbagi pengetahuan.
Pandemi COVID-19 telah menyoroti kebutuhan akan sistem kesehatan yang tangguh dan minat terhadap pengobatan alami. Nigeria berupaya memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan pengobatan tradisional di kancah global, dengan bukti ilmiah sebagai landasannya. Hal ini juga sejalan dengan upaya global, di mana WHO mendukung protokol uji klinis obat herbal di Afrika untuk penanganan penyakit menular. Pemerintah juga berupaya menghidupkan kembali institusi pendidikan yang relevan dan mendorong pemerintah negara bagian untuk mendirikan dewan dan departemen pengobatan tradisional di semua wilayah sebagai bagian dari strategi nasional.
Dengan langkah-langkah ini, Nigeria menunjukkan visinya untuk menjadikan pengobatan tradisional sebagai bagian yang andal dan dihormati dalam arsitektur kesehatannya, sejalan dengan tema Hari Pengobatan Tradisional Afrika 2025, yaitu "Memperkuat Basis Bukti untuk Pengobatan Tradisional."