Sel telur manusia melakukan "pembersihan besar" internal sesaat sebelum ovulasi untuk melindungi materi genetiknya. Studi terbaru dari Centre for Genomic Regulation (CRG) di Barcelona mengungkapkan bahwa sel telur secara sengaja memperlambat sistem pembuangan limbah internalnya, seperti lisosom dan proteasom. Mekanisme ini bertujuan untuk meminimalkan produksi spesies oksigen reaktif (ROS), yang dapat merusak DNA, sambil tetap melakukan pemeliharaan seluler penting.
Penelitian yang menganalisis lebih dari 100 sel telur manusia dari donor sehat berusia 19 hingga 34 tahun, menemukan bahwa aktivitas lisosom, proteasom, dan mitokondria sekitar 50% lebih rendah pada sel telur dibandingkan dengan sel pendukung di sekitarnya. Perlambatan metabolisme ini semakin menurun seiring pematangan sel telur. Dalam beberapa jam menjelang ovulasi, sel telur terlihat mengeluarkan lisosom ke cairan di sekitarnya dan memposisikan ulang mitokondria serta proteasom ke tepi luar sel. Temuan ini menantang pendekatan konvensional dalam perawatan kesuburan, menunjukkan bahwa mempertahankan keadaan metabolisme sel telur yang tenang mungkin lebih efektif untuk melestarikan kualitasnya dan berpotensi meningkatkan tingkat keberhasilan dalam siklus fertilisasi in vitro (IVF).