Srinagar Dilanda Banjir Akibat Sungai Jhelum Meluap

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Srinagar dilanda banjir setelah Sungai Jhelum meluap dan melewati batas aman di beberapa titik akibat hujan deras yang berlangsung selama dua hari. Warga di kawasan dataran rendah menyaksikan air mulai memasuki rumah mereka, memicu evakuasi yang dilakukan oleh tim dari State Disaster Response Force (SDRF).

Sungai Jhelum yang meluap mengalir deras melintasi kota, menyebabkan gangguan signifikan. Para pejabat SDRF telah mengonfirmasi bahwa semua langkah yang diperlukan telah diambil untuk mengelola krisis, dengan personel dan sumber daya dikerahkan untuk operasi penyelamatan dan bantuan. Beberapa jembatan terpaksa ditutup sebagai tindakan pencegahan, dan jaringan komunikasi dilaporkan terpengaruh, menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dan penduduk.

Situasi ini mengingatkan pada banjir dahsyat yang melanda wilayah tersebut pada tahun 2014. Hujan lebat yang berkelanjutan juga telah memicu tanah longsor di daerah lain di Jammu dan Kashmir, seperti yang terjadi di Katra, yang mengakibatkan puluhan korban jiwa. Laporan dari Departemen Meteorologi India menunjukkan bahwa curah hujan di Jammu memecahkan rekor sejak tahun 1973, dengan Udhampur mencatat peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2019.

Fenomena hujan ekstrem ini, ditambah dengan pembangunan yang kurang terencana dan perubahan iklim, meningkatkan risiko bencana di wilayah Himalaya. Para ahli dari International Centre for Integrated Mountain Development (ICIMOD) memperingatkan tentang pencairan glasier yang lebih cepat dan pola cuaca yang tidak menentu. Upaya penanganan darurat terus dilakukan, termasuk pemantauan ketinggian air sungai secara ketat dan imbauan kepada masyarakat untuk menjauhi badan air.

Sejarah menunjukkan bahwa pengerukan dan pemeliharaan Sungai Jhelum, seperti yang dilakukan melalui Proyek Konservasi Jhelum, sangat penting untuk meningkatkan kapasitas aliran sungai dan mengurangi risiko banjir. Proyek ini, yang melibatkan penggunaan kapal pengeruk modern, bertujuan untuk mengatasi masalah sedimentasi yang telah mengurangi kapasitas sungai selama beberapa dekade. Pihak berwenang terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini kepada publik. Penduduk diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari otoritas setempat demi keselamatan bersama.

Sumber-sumber

  • Greater Kashmir

  • Reuters

  • AP News

  • Reuters

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.