Winter 2025-26: Brace for extremes! A rare Nov stratospheric event + La Niña could split the US—frigid temps & heavy snow in Midwest/Northeast, warm & dry in Southwest
Konvergensi La Niña dan Polar Vortex Mengancam Musim Dingin Ekstrem 2025-2026
Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17
Para meteorolog dan ilmuwan iklim memproyeksikan musim dingin yang berpotensi menghadirkan kondisi ekstrem di Amerika Serikat selama periode 2025-2026, sebuah skenario yang dipicu oleh pertemuan dua fenomena atmosfer dan oseanik yang signifikan: La Niña dan dinamika Polar Vortex. Konvergensi ini mengisyaratkan pergeseran pola cuaca yang dapat membawa hawa dingin Arktik jauh ke wilayah lintang tengah, sebuah perkembangan yang memerlukan kewaspadaan tinggi dari berbagai sektor.
La Niña dapat memiliki dampak signifikan pada cuaca musim dingin di seluruh belahan bumi bagian utara.
Fenomena La Niña, fase dingin dari siklus El Niño-Southern Oscillation (ENSO), dipastikan akan bertahan dari Desember 2025 hingga Februari 2026, menurut konfirmasi dari National Weather Service. Secara tipikal, kondisi La Niña mendorong aliran jet kutub (polar jet stream) bergerak ke selatan, sebuah pergeseran yang secara historis memungkinkan udara beku dari Kutub Utara menyusup ke wilayah yang lebih rendah di benua Amerika Utara. La Niña terjadi ketika suhu permukaan laut di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik menjadi lebih dingin dari rata-rata, yang memicu pergeseran area tekanan tinggi dan rendah dari posisi normalnya.
Selain pengaruh La Niña, ancaman lain datang dari potensi gangguan pada Polar Vortex, khususnya melalui peristiwa yang dikenal sebagai Sudden Stratospheric Warming (SSW). SSW adalah disrupsi signifikan pada pusaran kutub stratosferik, sistem angin kencang yang mengelilingi kutub di lapisan atmosfer yang lebih tinggi, sekitar 10 hingga 50 kilometer di atas permukaan bumi. Gangguan ini dimulai ketika gelombang atmosfer skala besar, yang disebut gelombang Rossby, melemahkan atau membalikkan arah angin kutub. Ketika ini terjadi, udara dingin yang terperangkap di atas wilayah kutub akan turun secara drastis, menyebabkan kenaikan suhu di stratosfer hingga mencapai 50 derajat Celsius dalam beberapa hari.
Dampak dari SSW sangat signifikan karena dapat menyebabkan perpindahan atau pemisahan Polar Vortex, memungkinkan massa udara dingin yang sangat beku terlepas dari wilayah Arktik dan bergerak menuju lintang tengah. Prediksi untuk musim dingin 2025/2026 menunjukkan kemungkinan Polar Vortex yang lebih lemah, yang membuka jalan bagi pola tekanan yang lebih dinamis dan meningkatkan kemungkinan munculnya gelombang dingin yang intens di Amerika Serikat dan Kanada. Sebagai contoh, peristiwa SSW pada Januari 2019 menyebabkan suhu rata-rata di Bismarck, North Dakota, berada 18,5 derajat di bawah normal pada bulan Februari berikutnya.
Potensi pergeseran jet stream yang lebih berkelok-kelok akibat gangguan Vortex ini dapat memicu sistem tekanan tinggi penghalang, yang menjebak udara dingin di suatu wilayah selama berminggu-minggu. Meskipun La Niña cenderung menggeser jet stream ke utara, wilayah utara dan timur laut AS, termasuk Great Lakes, diuntungkan dengan potensi peningkatan curah hujan dan salju di bawah pola La Niña yang lemah. Para analis menekankan bahwa penempatan anomali suhu akan menentukan dampak akhir, dengan prediksi awal menunjukkan interior Kanada dan AS bagian utara-tengah akan mengalami kondisi dingin, sementara AS bagian selatan akan lebih ringan.
Sumber-sumber
Tiempo Digital
El mapa del frente de frío inusual y las nevadas que se instalarán en EE. UU. con la llegada de “La Niña”
EE. UU. podría enfrentar un invierno histórico por la combinación de La Niña y el vórtice polar
El invierno bajo La Niña anticipa vórtices polares y un marcado descenso de temperaturas en Estados Unidos
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.
