Belanda diperkirakan akan menikmati periode cuaca hangat yang tidak biasa, yang dikenal sebagai 'Indian Summer', dari tanggal 18 hingga 21 September 2025. Periode ini akan memberikan jeda yang menyenangkan setelah seminggu cuaca yang kurang stabil dan suhu yang lebih dingin.
Di Amsterdam, ibu kota Belanda, suhu diperkirakan akan naik secara signifikan. Pada hari Jumat, 19 September, langit cerah diperkirakan akan membawa suhu tertinggi 26°C (78°F). Kehangatan ini diperkirakan akan berlanjut hingga Sabtu, 20 September, dengan perkiraan suhu tertinggi 25°C (77°F), meskipun ada kemungkinan peningkatan tutupan awan di kemudian hari.
Fenomena 'Indian Summer', yang secara historis dikaitkan dengan periode cuaca hangat dan cerah yang terjadi di akhir musim gugur, memberikan kesempatan untuk menikmati hari-hari yang menyenangkan sebelum musim dingin tiba. Namun, sifat sementara dari cuaca yang menyenangkan ini perlu diperhatikan. Menjelang hari Minggu, 21 September, ada antisipasi kembalinya kondisi yang lebih sejuk, dengan kemungkinan hujan dan badai petir. Suhu maksimum diperkirakan akan turun menjadi sekitar 18°C (64°F).
Secara meteorologis, 'Indian Summer' sering kali disebabkan oleh stagnasi massa udara dingin yang dangkal di belahan bumi utara yang berubah menjadi pusat tekanan tinggi yang hangat dan dalam. Hal ini menghambat gerakan udara vertikal, yang menyebabkan penumpukan asap dan debu di dekat tanah, menciptakan kabut yang menjadi ciri khas fenomena ini. Di Eropa, fenomena serupa dikenal dengan berbagai nama, seperti 'musim panas Santo Martinus' di Inggris, yang merujuk pada Hari Santo Martinus pada 11 November. Meskipun istilah 'Indian Summer' memiliki asal-usul yang tidak pasti, kemungkinan besar berasal dari Amerika Utara kolonial.