Kebakaran besar terus melahap kawasan Taman Nasional Quebrada del Condorito di Argentina, memasuki hari kelima sejak api pertama kali berkobar pada hari Jumat, 10 Oktober 2025. Peristiwa ini menjadi sorotan utama karena kawasan lindung tersebut merupakan suaka vital bagi spesies yang dilindungi, yaitu Kondor Andes. Api telah melahap lebih dari 4.500 hektar padang rumput asli dan hutan hingga saat ini.
Sumber awal insiden ini dilaporkan berasal dari kebakaran kendaraan di rute Altas Cumbres saat hendak memasuki taman. Kondisi alam yang ekstrem, termasuk angin kencang yang sempat melampaui 30 kilometer per jam pada akhir pekan, sangat menghambat operasi pemadaman dan memaksa unit udara menangguhkan tugas mereka. Namun, seiring meredanya kondisi meteorologi belakangan ini, dukungan udara telah kembali beroperasi untuk mendinginkan titik-titik panas di area kritis.
Lebih dari 220 personel dikerahkan untuk mengendalikan kobaran api di medan taman yang sulit, dibantu oleh tujuh pesawat pengebom air dan tiga helikopter. Sebagai tindakan pencegahan keselamatan, otoritas telah menutup Taman Nasional Quebrada del Condorito bagi publik sampai kerusakan ekologis dinilai dan area dinyatakan aman. Taman Nasional ini, yang diciptakan pada tahun 1996, memiliki luas 37.000 hektar.
Kawasan ini terkenal karena lanskapnya yang menampilkan pampas, lereng bukit, dan ngarai dalam, tempat Kondor Andes (Vultur gryphus) sering terlihat meluncur. Keunikan ekologis taman ini terletak pada spesies endemik yang berkembang biak di sana, seperti kadal achala, sapito de achala, dan subspesies endemik rubah merah, selain juga menjadi habitat puma dan anjing hutan gunung. Pemulihan kawasan ini menjadi langkah penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies-spesies yang hanya dapat ditemukan di ekosistem rapuh tersebut.