Pegunungan Alpen Utara mengalami perubahan cuaca yang mengejutkan dan dramatis pada pertengahan September 2025. Fenomena ini terjadi ketika wilayah tertentu di Alpen Berchtesgaden dihantam salju basah yang sangat tebal. Akumulasi salju mencapai lebih dari 100 sentimeter hanya dalam kurun waktu 72 jam yang terpusat. Penumpukan salju awal yang intens ini memicu longsoran salju basah.
Longsoran tersebut kemudian menghantam Toni-Lenz-Hut, sebuah fasilitas yang terletak di sisi tenggara Untersberg pada ketinggian 1450 meter di atas permukaan laut. Beruntungnya, tidak ada satu pun individu yang berada di Toni-Lenz-Hut saat insiden tersebut terjadi, meskipun bangunan tersebut mengalami pergeseran struktural minor akibat hantaman longsoran.
Meskipun ledakan kondisi musim dingin yang terjadi begitu dini ini sempat memunculkan spekulasi mengenai potensi musim yang keras di depan, kehangatan yang menyusul sepanjang bulan Oktober dengan cepat melarutkan lapisan salju yang terbentuk lebih awal itu. Pencairan yang cepat ini menjadi bukti nyata bahwa peristiwa musim gugur yang terisolasi dan intens, seperti hujan salju lebat, bukanlah indikator yang dapat diandalkan untuk memprediksi karakter keseluruhan musim dingin yang akan datang.
Ilmu meteorologi menekankan bahwa tren musim dingin jangka panjang diatur oleh dinamika atmosfer berskala besar, bukan oleh insiden cuaca tunggal. Faktor-faktor kunci yang menentukan pola cuaca yang lebih luas ini adalah Osilasi Atlantik Utara (North Atlantic Oscillation/NAO) dan stabilitas Pusaran Kutub (Polar Vortex). Para ilmuwan menganggap kedua elemen ini sebagai arsitek utama iklim regional, dan pengaruhnya sering kali jauh lebih signifikan dibandingkan dampak dari satu peristiwa hujan salju dini yang terpisah.
Pemodelan global saat ini untuk musim dingin 2025/2026 menyajikan pandangan yang kompleks dan bertentangan, mencerminkan ketidakpastian dalam sistem iklim global. Beberapa indikasi mengarah pada potensi serangan dingin awal pada bulan Desember. Skenario ini mungkin disebabkan oleh melemahnya Pusaran Kutub, sebuah kondisi yang berpotensi mengalihkan massa udara dingin yang ekstrem dari wilayah kutub ke arah selatan, memengaruhi Eropa.
Namun, proyeksi dingin ini berlawanan tajam dengan analogi historis yang tersedia. Data masa lalu secara konsisten menunjukkan bahwa fase NAO positif yang kuat pada awal musim gugur sering berkorelasi dengan kondisi yang cenderung lebih ringan di akhir musim dingin Eropa. Oleh karena itu, tantangan besar bagi para peramal cuaca adalah bagaimana menyelaraskan peristiwa yang terlihat jelas dan nyata—penumpukan salju setinggi 100 cm yang dramatis di Berchtesgaden—dengan arus global yang halus dan mendasar, yang pada akhirnya membentuk realitas cuaca regional yang lebih besar dan menentukan karakter musim dingin secara keseluruhan.