Karachi Diterjang Hujan Monsun Lebat, Banjir Meluas

Diedit oleh: Tetiana Martynovska 17

Kota metropolitan Karachi saat ini sedang menghadapi curah hujan monsun yang intens, yang telah menyebabkan banjir luas di kawasan dataran rendah.

Departemen Meteorologi Pakistan (PMD) telah menetapkan 48 jam ke depan sebagai periode kritis, mengeluarkan peringatan akan potensi banjir perkotaan di seluruh kota. Hujan lebat mulai terjadi pada Selasa pagi, 19 Agustus 2025, menggenangi jalan-jalan utama dan menyebabkan gangguan lalu lintas yang signifikan. Wilayah seperti Landhi, Malir, dan Quaidabad melaporkan air hujan memasuki properti pemukiman.

Situasi ini diperparah oleh infrastruktur drainase yang kurang memadai dan pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung, yang secara historis telah memperburuk risiko banjir di kota tersebut. Para analis cuaca menunjukkan bahwa sistem depresi yang berkembang di dekat Odisha, India, diperkirakan akan memengaruhi cuaca di Sindh, termasuk Karachi, hingga 23 Agustus, memproyeksikan curah hujan sedang hingga lebat.

Data dari PMD menunjukkan bahwa pada pukul 5 sore, Gulshan-i-Hadeed mencatat tingkat curah hujan tertinggi sebesar 145 milimeter, diikuti oleh Airport Old Area dengan 138 mm, dan Keamari dengan 137 mm. Curah hujan yang tinggi ini telah menyebabkan pemadaman listrik di banyak area, dengan lebih dari tiga ratus gardu yang terpengaruh.

Menanggapi perkiraan cuaca, Ketua Menteri Sindh, Syed Murad Ali Shah, telah menginstruksikan semua departemen terkait untuk tetap siaga tinggi. Ia memerintahkan pengawasan ketat terhadap sistem drainase untuk mencegah banjir perkotaan dan mengarahkan Walikota Karachi untuk memastikan mesin dan staf siap sedia untuk pembuangan air hujan segera. Para pejabat telah mengarahkan wakil-wakil daerah untuk mengawasi operasi drainase di wilayah mereka masing-masing guna mencegah genangan air.

Warga diimbau untuk tetap berada di dalam rumah selama badai petir dan menghindari penggunaan ponsel yang tidak perlu, serta menjauh dari tiang, pagar, dan pohon. Perkembangan depresi di Teluk Benggala yang bergerak ke arah Gujarat, India, ini menjadi pengingat akan dampak perubahan iklim yang semakin intensif terhadap pola cuaca. Para ahli memperingatkan bahwa curah hujan yang lebat dapat menyebabkan banjir perkotaan di Karachi karena sistem monsun yang ada di Laut Arab. Kondisi ini menyoroti perlunya peningkatan infrastruktur dan perencanaan kota yang lebih baik untuk menghadapi tantangan cuaca ekstrem di masa depan.

Sumber-sumber

  • Daily Times

  • More rain likely in Karachi as next two days declared 'important'

  • Karachi faces urban flooding risk as heavy rains likely through August 23

  • Sindh to see light to moderate rains from August 18

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.