Ethiopia menghadapi peningkatan kegelisahan geologis di kawasan Afar dan Oromia, ditandai dengan serangkaian gempa bumi signifikan yang memicu kekhawatiran akan potensi aktivitas vulkanik yang lebih besar. Pemantauan geologi mengonfirmasi tujuh peristiwa seismik berturut-turut antara hari Minggu dan Senin, dengan magnitudo berkisar antara 4,0 hingga 4,9 pada skala Richter, yang semuanya terjadi pada kedalaman dangkal.
Peristiwa seismik ini dikaitkan dengan aktivitas yang teramati di wilayah vulkanik Dofon, yang dilaporkan mulai menunjukkan peningkatan emisi asap dan abu sejak 3 Januari 2025. Gunung berapi Dofon, yang menjulang 1151 meter, dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Ethiopia. Kekhawatiran meluas ke Gunung Fentale di utara Dofon, yang memiliki riwayat letusan besar pada tahun 1820, karena potensi gelombang seismik dapat memicu letusan yang lebih besar di sana. Secara keseluruhan, Ethiopia telah mencatat lebih dari 120 gempa bumi dengan magnitudo di atas 4 dalam dua minggu terakhir, memperparah kegelisahan vulkanik.
Aktivitas seismik yang intens ini, yang dimulai sejak 22 Desember 2024, diperkirakan terkait dengan pergerakan magma di kompleks vulkanik Fentale dalam Zona Patahan Utama Ethiopia. Pergerakan magma ini sebelumnya telah menyebabkan pengangkatan tanah hingga lebih dari 40 cm di sepanjang sumbu antara Fentale dan Dofen selama periode 17 hingga 29 Desember. Wilayah Afar sendiri merupakan zona aktivitas tektonik unik karena merupakan titik pertemuan tiga lempeng tektonik: Somali, Nubian, dan Arab.
Sebagai respons terhadap peningkatan risiko, pemerintah Ethiopia telah meluncurkan upaya evakuasi besar-besaran. Pemerintah mengumumkan rencana untuk mengevakuasi setidaknya 80.000 warga dari lokasi-lokasi berisiko tinggi di wilayah Afar dan Oromia. Upaya pemindahan ini dilakukan untuk menjauhkan warga dari area yang mengalami kerusakan infrastruktur, termasuk sekolah dan jalan, akibat guncangan yang kuat. Meskipun aktivitas seismik telah terjadi sejak awal tahun 2025, dengan lebih dari 30 gempa tercatat pada awal Januari, termasuk beberapa di atas magnitudo 5, situasi ini tetap memerlukan pemantauan ketat.