Pada tahun 2025, Ebb Carbon meluncurkan sistem inovatifnya di Port Angeles, Washington, sebagai bagian dari Proyek Macoma. Proyek ini, yang merupakan kolaborasi dengan Pacific Northwest National Laboratory (PNNL), merupakan langkah maju yang signifikan dalam teknologi penghilangan karbon dioksida laut (mCDR), yang bertujuan untuk menangkap dan menyimpan karbon dioksida dari atmosfer untuk mengurangi kadar karbon global.
Teknologi mCDR Ebb Carbon bekerja dengan menghilangkan asam dari air laut secara elektrokimia. Proses ini meningkatkan kapasitas laut untuk menyerap CO2 atmosfer tanpa menyebabkan pengasaman laut. Air yang telah diolah kemudian dikembalikan ke laut, memfasilitasi penyerapan CO2 secara langsung. Sistem ini terintegrasi dengan fasilitas pengolahan air limbah setempat, menunjukkan kelayakan dalam izin yang ada. Proyek Macoma, sebagai proyek percontohan, beroperasi di Pelabuhan Port Angeles selama maksimal dua tahun dengan target menghilangkan hingga 1.000 ton CO2 dari atmosfer.
Temuan awal dari proyek ini menunjukkan pencampuran air laut yang telah diolah secara efektif dengan pengenceran cepat dan tidak ada dampak terukur pada parameter kualitas air. Sebuah perangkat pemantauan yang komprehensif juga berhasil diterapkan, menyediakan alat berharga untuk verifikasi teknologi mCDR di masa depan. PNNL sendiri telah bekerja selama lebih dari 15 tahun dalam mengembangkan solusi teknologi untuk penangkapan karbon, termasuk metode hemat biaya yang menggunakan pelarut dengan kurang dari 5% air untuk mengurangi energi yang dibutuhkan dalam melepaskan karbon dioksida yang ditangkap.
Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa beberapa strategi mCDR, terutama yang melibatkan peningkatan biomassa laut, dapat secara tidak sengaja memperburuk penipisan oksigen di lautan dunia. Teknik seperti pemupukan laut, pengangkatan buatan, dan budidaya rumput laut skala besar dirancang untuk merangsang pertumbuhan organisme fotosintetik yang menyerap CO2. Namun, ketika biomassa ini mati dan terurai, proses tersebut mengonsumsi banyak oksigen, yang berpotensi memperburuk zona rendah oksigen yang sudah ada. Studi tersebut menunjukkan bahwa kehilangan oksigen dari beberapa metode ini bisa melebihi manfaat iklimnya hingga 40 kali lipat. Sebaliknya, solusi geokimia, seperti peningkatan alkalinitas laut dengan menambahkan zat berbasis batu kapur, tampaknya memiliki sedikit efek pada kadar oksigen.