Terobosan Kosmologi: Lensa Gravitasi Mengungkap Objek Gelap Paling Ringan

Diedit oleh: Tasha S Samsonova

Para astrofisikawan telah mengumumkan sebuah pencapaian penting dalam upaya mereka memahami komponen tak kasat mata di alam semesta. Sebuah tim peneliti berhasil mendeteksi objek gelap paling kecil yang pernah tercatat, yang diperkirakan memiliki massa sekitar satu juta massa matahari. Penemuan monumental ini, yang secara resmi dipublikasikan dalam jurnal Nature Astronomy pada tanggal 9 Oktober 2025, membawa implikasi signifikan dan memerlukan penyesuaian substansial terhadap model kosmologi yang berlaku saat ini mengenai distribusi materi gelap.

Objek yang baru ditemukan ini terletak pada jarak yang sangat jauh, sekitar 10 miliar tahun cahaya dari Bumi. Jarak ini menempatkannya pada era ketika usia alam semesta baru mencapai sekitar 6,5 miliar tahun. Kunci utama keberhasilan penemuan ini adalah pemanfaatan fenomena pelensaan gravitasi. Objek masif yang tidak memancarkan cahaya ini bertindak sebagai lensa alami raksasa, membengkokkan lintasan sinar cahaya yang berasal dari sumber yang lebih jauh. Dengan menganalisis distorsi cahaya ini, para ilmuwan mampu menentukan massa dan lokasi pasti dari gumpalan materi gelap yang sulit dipahami ini dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Untuk melaksanakan observasi yang sangat sensitif ini, para peneliti memanfaatkan jaringan global teleskop radio. Jaringan tersebut mencakup instrumen-instrumen kuat seperti Teleskop Green Bank di West Virginia dan sistem Very Long Baseline Array yang terletak di Hawaii. Analisis cermat terhadap distorsi cahaya yang berasal dari galaksi latar belakang memungkinkan tim, yang di dalamnya terdapat spesialis bernama John Mackin, untuk memperoleh data presisi mengenai massa yang tak terlihat tersebut. Para ilmuwan mencatat bahwa pada citra beresolusi tinggi pertama, penyempitan busur gravitasi langsung terlihat, yang menjadi indikasi jelas adanya massa baru yang tersembunyi.

Penemuan ini membawa konsekuensi mendalam bagi teori-teori kosmologi, khususnya karena ia menimbulkan keraguan terhadap pemahaman sebelumnya mengenai mekanisme penggumpalan materi gelap. Jika objek sekecil ini tersebar luas, hal ini mengindikasikan bahwa materi gelap mungkin jauh lebih terdispersi halus (fine-grained) daripada yang selama ini diasumsikan. Agregat bermassa rendah semacam ini, yang massanya lima hingga enam tingkat besaran di bawah massa galaksi besar, dapat memainkan peran fundamental dalam pembentukan galaksi di masa awal alam semesta, sekaligus memperkuat prinsip-prinsip umum dari “model dingin” materi gelap.

Saat ini, fokus para ilmuwan beralih pada upaya untuk menemukan lebih banyak objek serupa. Tujuannya adalah untuk menyempurnakan karakteristik materi gelap dan memahami pengaruhnya terhadap evolusi struktur kosmik. Setiap objek gelap baru, sekecil apa pun, berfungsi sebagai penanda penting. Penemuan-penemuan ini membantu menyaring teori-teori yang tidak lengkap dan membawa sains semakin dekat untuk memahami sifat sejati dari komponen dominan yang tak terlihat ini yang membentuk realitas kita.

Sumber-sumber

  • Florida Today

  • Astronomers detect lowest mass dark object ever measured using gravitational lensing

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.