Misteri Segitiga Bermuda Terpecahkan: Gelombang Nakal Diduga Penyebab Hilangnya Kapal

Segitiga Bermuda, wilayah Samudra Atlantik yang terkenal dengan misteri hilangnya kapal dan pesawat, kini memiliki penjelasan ilmiah yang lebih masuk akal. Sebuah film dokumenter terbaru dari Channel 5 Inggris, "Secrets of the Bermuda Triangle," menyoroti hipotesis bahwa gelombang nakal (rogue waves) adalah penyebab utama banyak kecelakaan aneh di area tersebut.

Ahli oseanografi Simon Boxall dari University of Southampton menjelaskan bahwa gelombang ekstrem ini terbentuk ketika badai dari arah yang berbeda bertemu di satu area, sebuah fenomena yang sering terjadi di Segitiga Bermuda karena aktivitas meteorologisnya yang intens. Gelombang nakal ini dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter dan mampu menenggelamkan kapal besar dalam hitungan detik. "Jika badai dari selatan dan utara bertemu, dan sistem yang datang dari Florida ditambahkan ke dalamnya, kombinasi mematikan dapat muncul. Gelombang seperti itu dapat menenggelamkan kapal besar dalam hitungan detik," ujar Boxall.

Teori ini didukung oleh simulasi yang dilakukan oleh tim Boxall menggunakan model kapal USS Cyclops, yang hilang pada tahun 1918. Simulasi menunjukkan bahwa kapal besar dengan dasar datar sangat rentan terhadap gelombang nakal, yang dapat menyebabkan kapal patah menjadi dua dan tenggelam dalam waktu singkat. Boxall menambahkan, "Mereka curam, mereka tinggi—kami telah mengukur gelombang melebihi 30 meter. Jika itu terjadi, kapal bisa tenggelam dalam dua hingga tiga menit."

Meskipun penjelasan ilmiah ini mulai terungkap, mitos Segitiga Bermuda tetap bertahan karena daya tarik misteri dan cerita yang belum terpecahkan. Namun, statistik dari Penjaga Pantai AS dan badan lainnya menunjukkan bahwa jumlah insiden di area ini tidak lebih tinggi dibandingkan dengan bagian samudra lain yang ramai lalu lintas. Peneliti Larry Kusche dalam bukunya tahun 1975, "The Bermuda Triangle Mystery - Solved," juga membantah banyak klaim hilangnya kapal secara misterius, menyatakan bahwa banyak laporan yang salah, salah tafsir, atau bahkan rekaan. Boxall sendiri berpendapat, "Kebenaran mungkin tidak terlalu menarik, tetapi logis. Namun, orang-orang masih lebih menyukai cerita tentang alien dan monster daripada fenomena meteorologi yang sebenarnya." Penjelasan ilmiah ini mengingatkan bahwa di balik setiap misteri sering kali terdapat penjelasan alamiah yang dapat dipahami.