Penelitian geologi terbaru menunjukkan bahwa Benua Afrika mengalami proses perpecahan yang signifikan di sepanjang Sistem Rift Afrika Timur. Proses ini melibatkan pemisahan lempeng tektonik Nubia dan Somalia, yang berpotensi membentuk samudra baru dalam jutaan tahun mendatang.
Para ilmuwan telah mengamati pembentukan retakan besar di wilayah tersebut, yang menandakan aktivitas tektonik yang intens. Retakan ini, yang muncul di wilayah perbatasan lempeng Nubia dan Somalia, menunjukkan bahwa proses pemisahan lempeng telah berlangsung selama puluhan juta tahun dan terus berlanjut hingga saat ini.
Studi terbaru menggunakan pemodelan termomekanik 3D untuk memahami proses di balik deformasi yang tidak biasa di bawah Sistem Rift Afrika Timur. Hasil penelitian ini mengonfirmasi bahwa aliran mantel utara yang terkait dengan Superplume Afrika bertanggung jawab atas deformasi tersebut, serta anisotropi seismik paralel rift yang diamati di bawah sistem rift ini.
Proses pemisahan lempeng ini tidak hanya berdampak pada perubahan geologis, tetapi juga dapat memengaruhi ekosistem dan kehidupan masyarakat di wilayah tersebut. Adaptasi terhadap perubahan ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang dinamika geologi dan kolaborasi global untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi semua.