Terletak di kaki Gunung Fuji, Gua Narusawa adalah terowongan lava alami yang terbentuk dari aliran lava Gunung Fuji pada tahun 864 Masehi. Letusan ini menciptakan lapangan lava luas yang kini tertutup oleh Hutan Aokigahara, yang dikenal sebagai "Laut Pepohonan". Gua ini, bersama dengan Gua Vitri Fugaku dan Gua Kazani Danau Sai, merupakan salah satu dari tiga gua terbesar di wilayah tersebut dan telah ditetapkan sebagai Monumen Alam Jepang pada tahun 1929.
Gua Narusawa memiliki panjang sekitar 150 meter dengan ketinggian rata-rata 3,6 meter. Suhu di dalam gua yang stabil di sekitar 3 derajat Celsius sepanjang tahun memungkinkan terbentuknya formasi es yang memukau, seperti stalaktit dan stalagmit es yang dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter pada musim dingin atau awal musim semi. Pengunjung dapat menyaksikan keindahan formasi es ini, terutama antara bulan Januari hingga April.
Secara historis, Gua Narusawa dimanfaatkan sebagai lemari es alami. Es yang dipotong dari dalam gua dikirim ke Edo (sekarang Tokyo) untuk para shogun pada zaman Edo. Pada awal abad ke-20, es dari gua ini digunakan dalam lemari es sebelum teknologi listrik berkembang. Selain itu, gua ini juga digunakan untuk menyimpan benih dan kepompong ulat sutra berkat suhu dinginnya yang konstan.
Formasi geologi di Gua Narusawa merupakan bukti kekuatan alam dari letusan tahun 864 Masehi. Aliran lava tidak hanya menciptakan terowongan ini tetapi juga meninggalkan sisa-sisa pohon purba yang tertimbun lava. Gua ini membentang sekitar 800 meter di sebelah timur Gua Vitri Fugaku, yang menawarkan kedalaman lebih signifikan dan formasi lava serta kolom unik.
Pengunjung yang menjelajahi Gua Narusawa akan merasakan sensasi berada di dunia lain dengan keindahan alam yang bertemu sejarah vulkanik. Pemandangan stalaktit dan stalagmit es yang berkilauan, ditambah dengan suasana dingin yang abadi, menjadikan gua ini destinasi yang tak terlupakan dan memberikan apresiasi mendalam terhadap proses geologis yang membentuk lanskap di sekitar Gunung Fuji.